KENDAL(TERASMEDIA.ID)-PT Golden Tekstil Indonesia yang berada di Kawasan Industri Kendal (KIK) didatangi lima orang tak dikenal pada Rabu (22/02/2023) siang.

Mereka menutup akses pintu keluar masuk pabrik dengan dua mobil minibus.

General Affair PT Golden Tekstil Indonesia, Aldy membenarkan kejadian itu, dimana kelima orang tersebut mendatangi pabrik dengan kondisi emosi dan marah-marah.

“Tadi siang ada sekitar lima orang mendatangi pabrik kami dengan kondisi emosi dan marah-marah. Saya tidak kenal kelima orang itu, mereka marah-marah sambil menutup akses jalan pabrik dengan dua mobil minibus,” kata General Affair PT Golden Tekstil Indonesia, Aldy.

Pihak pabrik berusaha melakukan mediasi kepada kelima orang itu untuk menanyakan keperluannya,
namun kelima orang tak dikenal itu yang mengaku dari PT Tugu Beton bermaksud ingin menagih dengan membawa kontrak kerja antara PT Tugu Beton dengan PT China West Development.

“Mereka tetap tidak mau memindahkan kedua mobilnya yang menghalangi akses pabrik meski pihak pabrik sudah meminta memindahkan,” ujar Aldy.

Menurut Aldy, mereka mengakunya dari Tugu Beton sambil membawa kontrak kerja antara perusahaannya dengan PT China West dan dari awal ia berusaha melakukan mediasi secara baik-baik dengan menanyakan keperluannya namun mereka intinya datang mau menagih pembayaran.

“Kami berusaha menemui dengan baik-baik dan meminta mereka untuk memindahkan kedua mobilnya tapi mereka tidak mau,” terang Aldy.

Bahkan kelima orang tersebut telah membawa dua orang wartawan dan mengancam PT Golden Tekstil Indonesia untuk memberitakan jika PT Golden Tekstil nekad memindahkan kedua mobil tersebut.

Karena tetap nekad tidak mau memindahkan dan dianggap mengganggu akses pabrik, pihak pabrik akhirnya memindahkan kedua mobil tersebut ke halaman pabrik dengan menggunakan forklif.

“Mereka itu ternyata sejak awal sudah membawa dua wartawan dan mengancam kami akan memberitakan jika mobilnya kami pindahkan. Karena tetap nekad dan sangat mengganggu aktivitas pabrik, dengan terpaksa kami pindah kedua mobilnya dengan forklif ke halaman pabrik,” ucapnya.

Keributan pun sempat terjadi saat pemindahan mobil namun bisa direda setelah sejumlah anggota Polsek Kaliwungu mendatangi lokasi pabrik.

“Sempat ribut juga kami dengan mereka tapi bisa dicegah oleh aparat dari Polsek Kaliwungu. Tidak sampai ribut besar,” ungkap Aldy.

Aldy menjelaskan, kedatangan kelima orang tersebut sebenarnya sudah berulangkali dalam seminggu dan kedatangan kelima orang tersebut tidak tepat.

“Dalam seminggu ini mereka sudah beberapa kali ke pabrik dan mereka ini salah. Harusnya Tugu Beton ini menagihnya ke PT China West Development bukan ke kami, karena hubungan kerjanya PT China West dengam Tugu Beton,” paparnya.

Kejadian ini berawal saat PT Golden Tekstil Indonesia melakukan kontrak kerja dengan PT China West Development dalam pembangunan pabrik, sementara PT China West Development mensubkan lagi ke PT Tugu Beton.

“Jadi kami melakukan kontrak kerja dalam pembangunan pabrik dengan PT China West Development dan ternyata PT China West Development mensubkan lagi ke PT Tugu Beton,” ujar Aldy.

Aldy mengatakan, selama kontrak, PT Golden Tekstil Indonesia selalu melakukan pembayaran tepat waktu sesuai dengan kontrak kerja.

Disisi lain, PT China West justru melakukan beberapa kali pelanggaran isi dari kontrak dan macet saat melakukan pembayaran ke PT Tugu Beton dengan alasan PT Golden Tekstil Indonesia tidak melakukan pembayaran sesuai kontrak.

“Selama kontrak, kami selalu melakukan pembayaran tepat waktu dan sesuai kontrak dengan PT China West tapi kenyataannya PT China West justru melakukan pelanggaran dan bertentangan dari perjanjian isi kontrak,”ungkap Aldy.

Namun PT China West justru mengutus perwakilan Tugu Beton mendatangi pabrik kami sedangkan kami tidak ada hubungan apapun dengan Tugu Beton.

Pihak PT Golden Tekstil Indonesia sudah menjelaskan permasalaham tersebut ke pihak PT Tugu Beton, namun PT Tugu Beton terus melakukan penagihan ke PT Golden Tekstil.

Setelah kedua mobilnya diangkut dan dipindahkan, kelima orang dari PT Tugu Beton meninggalkan lokasi pabrik.

Sementara itu, pihak pabrik PT Golden Tekstil Indonesia mempersilakan pemilik mobil mengambil mobilnya dengan membawa surat-surat tanda kepemilikan kendaraan.

“Kami tidak pernah menahan mobil tersebut, kalau memang pemilik mobil ingin mengambilnya ya saya persilakan asal membawa surat-surat tanda kepemilikan mobilnya,”jelasnya. (Likwi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini