KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Beberapa kelompok seni jathilan yang ada di Klaten, tampil silih berganti dari pagi sampai sore hari.

Meski sempat didera hujan deras, pertunjukan yang dihadiri ratusan warga tersebut, tetap dilanjutkan.

Semangat para pelaku jathilan di Klaten, patut diacungi jempol. Meski ada yang sudah lansia anggotanya, namun kesenian jathilan tetap eksis.

Dalam sebuah kelompok, mereka berbagi tugas. Ada yang membunyikan alat musik, ada yang menyanyi, ada yang olah kanuragan, dan sebagainya.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika ini, bertujuan sebagai sarana pengentasan kemiskinan. Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Ketua Komisi I DPR RI sebagai mitra kerja.

Menurut Ketua Tim Percepatan Informasi dan Komunikasi Sosial Ditjen IKP Kementerian Kominfo RI, Sarjono, mengatakan bahwa tujuan diadakan kegiatan ini sebagai salah satu upaya melestarikan kesenian dan budaya, juga sebagai sarana pengentasan kemiskinan.

“Dengan diadakannya pentas kesenian jathilan ini, otomatis para pelaku UMKM ikut berbondong-bondong berjualan di sekitar lokasi, dengan begitu perekonomian menggeliat,” kata Sarjono, Minggu (21/01/2024).

Mengapa kemiskinan harus dientaskan? Sarjono mengatakan, bahwa dampak kemiskinan itu sangat serius bagi kelompok rentan. Secara ekonomi, mereka cenderung mengalami keterbatasan akses terhadap pekerjaan yang layak.

Program pengentasan kemiskinan ini, implementasi dari instruksi Presiden Joko Widodo, bahwa seluruh lembaga dan kementerian diharap turut serta melakukan percepatan penurunan kemiskinan.

“Kegiatan seperti ini, akan kami lakukan dilakukan secara berkelanjutan di daerah lain,” ujar Sarjono.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyari menambahkan, dipilihnya kesenian jathilan dan reog ini, bertujuan untuk menjaga agar kesenian tersebut tetap eksis, sehingga ada pendapatan masuk ke pelaku seni.

“Kami ingin merangkul para pelaku seni agar tetap bisa eksis, karena kalau tidak ada yang memihaki untuk show, takutnya mereka tidak eksis sehingga tidak bisa mempertahankan eksistensi nya,” jelas Abdul Kharis.

Dalam kesempatan tersebut, ada dialog dengan masyarakat. Karena mendekati waktu untuk coblosan di Pemilu 2024, Abdul Kharis berpesan agar masyarakat tetap tenang, tidak perlu berselisih hanya karena beda pilihan.

“Untuk warga yang ikut kampanye, harus tertib menaati peraturan yang ada, jangan memakai motor knalpot brong yang akan mengganggu orang lain. Semoga Pemilu 2024 berjalan lancar, aman, dan sukses,” imbaunya.

Dalam pertunjukan tersebut, salah satunya yang tampil adalah kelompok jathilan Wiku Iro Dendo dari Bogem, Bayat yang tampil maksimal. Bahkan Sarjono dan Abdul Kharis diajak pelaku jathilan untuk terlibat langsung menjajal keampuhan olah kanuragan mereka. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini