SEMARANG(TERASMEDIA.ID)-Untuk menjamin Sitkamtibmas dalam proses pentahapan Pilkada serentak 2024 terutama terkait potensi penyebaran hoax, Polda Jateng menyiapkan Tim Virtual Police.

Hal tersebut dikatakan Kapolda Jawa Tengah(Jateng) Irjen Pol Muhamad Luthfi, usai menandatangani MoU bersama KPU, Bawaslu dan Kejaksaan Tinggi Provinsi Jateng di Hotel Patra Jasa pada Jumat(10/02/2023).

Kapolda menjeladkan bahwa tim Virtual Police di bawah kendali Dirkrimsus Polda Jateng. Tim tersebut akan melakukan patroli medsos untuk mengantisipasi berita hoaks maupun penghinaan yang menjurus tindak pidana.

Langkah persuasif juga diutamakan dengan cara mengingatkan pengguna media sosial ketika membuat konten kepemiluan yang merugikan orang lain.

“Namun jika ditemukan hoax yang memiliki implikasi merugikan masyarakat maupun merusak kesatuan dan persatuan akan ditindak secara tegas melalui penegakan hukum,” tegasnya.

MoU yang dijalin antara Polda Jateng, KPU, Bawaslu dan Kejaksaan Tinggi Propinsi Jateng tersebut dalam rangka menjalin sinergitas saat proses pentahapan Pilkada Serentak tahun 2024.

Adapun MoU yang ditandangani antara Polda Jateng dengan KPU Provinsi terkait dengan Tugas Operasional Pentahapan Pemilu. Sedangkan MoU dengan KPU, Bawaslu dan Kejaksaan Tinggi Jateng terkait dengan Penegakan Hukum Terpadu dalam Proses Pentahapan Pemilu.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh Kapolres/Kapolersta/Kapolrestabes, para Dandim, Ketua KPU Kab dan kota dan Ketua Bawaslu di seluruh Propinsi Jateng yang menandatangani MoU serupa.

Dalam kesempatan ini, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebut bahwa MoU dengan KPU Jateng merupakan tindak lanjut dari MoU Mabes Polri dengan KPU Pusat dalam rangka pelaksanaan pemilu yang telah dilakukan sebelumnya.

“MoU ini perlu sekali dilakukan karena proses pentahapan Pemilu sudah dilakukan. Sekaligus sebagai wujud sinergi untuk mensukseskan, mengamankan, mengawal dan menjaga agar seluruh tahapan Pemilu berjalan dengan baik,” ujarnya.

Secara umum, Kapolda menyebut bahwa situasi di Jateng tidak termasuk sebagai wilayah yang rawan. Hal ini berdasarkan indeks kerawanan yang dirilis oleh Baintelkam dan Bawaslu.

“Iya, Jawa Tengah secara nasional tidak termasuk daerah yang rawan tetapi semua harus siap siaga. Terutama mengenai penyebaran berita bohong (hoax) di masyarakat melalui medsos,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang hadir menyaksikan proses kegiatan menyambut positif penandatanganan MoU tersebut. Menurutnya, kebersamaan dan gotong royong seluruh pihak diperlukan dalam menjaga stabilitas keamanan proses pentahapan Pemilu.

“Semua pihak harus menjalankan perannya secata konsisten. KPU, Bawaslu, Parpol, TNI/Polri, aparat pemerintah beserta seluruh masyarakat harus bergotong-royong, bahu membahu dan bekerjasama untuk mewujudkan Pemilu Luber dan Jurdil ini,” ungkapnya.

Dengan adanya partisipasi seluruh stakeholder dan masyarakat dalam pengawasan tahapan penyelenggaraan pemilu, maka diharapkan akan dapat menghasilkan pemilu yang berintegritas dan demokratis baik dari prosesnya maupun hasilnya.(SL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini