SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Longsornya tanggul penahan bantaran sungai Bengawan Solo tepatnya di Kelurahan Sambirejo Kecamatan Plupuh Sragen, masih menjadi kekhawatiran warga di Desa Sambirejo Kecamatan Puluh Sragen.

Pasalnya, bantaran aliran sungai Bengawan di sepanjang Desa Sambirejo Kecamatan Puluh Sragen sudah menggerus sebagian lahan persawahan dan pekarangan warga yang berdekatan dengan aliran sungai tersebut.

Kekhawatiran warga itu disampaikan Sekretaris Desa Sambirejo Mulyo Widodo saat dijumpai tim Jumat Curhat Polres Sragen Polda Jateng, bertempat di Balai Desa Sambirejo Kecamatan Plupuh yang dipimpin Kabag Sumber Daya Manuasi Kompol Sunarso dalam kedatangannya mewakili Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama, Rabu (08/03/2023).

Menurut Mulyo Widodo, pada pekan ini, dikarekan curah hujan tinggi dan dibukanya pintu air waduk Gajah Mungkur Wonogiri sepekan lalu, menjadikan debit air sungai Bengawan menjadi sangat tinggi, membuat sebagian tanggul longsor akibat tergerus aliran sungai.

“Akibat tingginya debit air sungai, rata-rata tanggul menjadi tergerus aliran sungai, dan sebagian besar sudah runtuh sehingga memakan sebagian tanah persawahan, tanah pekarangan milik warga yang berada pada pinggiran aliran sungai Bengawan di Kecamatan Plupuh,”kata Mulyo Widodo.

Mulyo Widodo mengatakan, akibat diterjang banjir itu, sebagian besar para petani harus merasakan kerugian lantaran tanaman padinya rusak. Untungnya, meski sempat diterjang banjir, namun para petani masih ada harapan memanen hasil padi miliknya, meskipun tidak seberapa.

Sementara itu, seperti disampaikan Kompol Sunarso dalam kedatangannya didampingi Kasi Humas Pitu Ari Pujiantoro, bahwa dirinya siap meneruskan apa yang menjadi keluhan perangkat Desa Sambirejo Plupuh kepada pimpinan.

Kompol Sunarso juga menyampaikan siap menerjunkan tim tanggap bencana Polres Sragen, bilamana diperlukan sewaktu-waktu, terkhusus bila banjir kembali melanda.( Soes )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini