KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Sebuah acara yang tak biasa, digelar di halaman bekas pabrik gula Gondang Winangun, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (27/05/2023) malam.

Acara bertajuk Syawalan Telat Rindu Klaten ini, dihelat dengan nuansa akrab dan santai. Para tamu undangan dipersilahkan menikmati kuliner angkringan dengan menu lengkap.

Acara ini diselenggarakan oleh Jaringan Rakyat Rindu Klaten(JARRIK), yang mengundang beberapa tokoh berpengaruh asal Klaten.

Menurut Koordinator JARRIK, Arif Wicaksono, para tokoh yang diundang antara lain Mantan Kapolda Sriyono, Rektor Universitas Prof Dr Mustopo (Beragama) yaitu Prof Dr Paiman Raharjo (kelahiran Gemblengan, Kalikotes), mantan Deputi Bidang Pencegahan KPK, Waluyo (kelahiran Borangan, Polanharjo), Rektor Universitas Tidar Magelang, Sugiyarto, Guru Besar UGM, Prof Suratman, dan sebagainya.

Turut hadir juga mantan Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, Ketua LSM Arrak, Abdul Muslih, dan tokoh muda lainnya.

Dipandu duet MC Eko Bebek dan Iwan Purwoko (wartawan Metro TV), diskusi atau ngobrol bareng tokoh ini berjalan semarak, santai, dan mengena.

Arif Wicaksono mengatakan, persiapan untuk menggelar acara ini cukup mendadak.

Namun beruntung, para tokoh berpengaruh ini banyak yang hadir.

“Para tokoh yang hadir di sini, kebanyakan tidak saling kenal. Justru inilah syawalan yang sesungguhnya. Kita ingin mendengar ide dan gagasan para tokoh ini untuk kemajuan Klaten ke depan,” kata Arif di sela-sela acara.

“Ayo, apa saja uneg-uneg hatimu, uneg-uneg di dalam pikiranmu, keluarkan semuanya di Rindu Klaten ini,” tambah Arif yang juga seorang pengusaha properti ini.

Tokoh yang hadir, Prof Dr Paiman Raharjo, membagi kiat suksesnya hingga bisa berhasil menduduki jabatan tertinggi di Perguruan Tinggi.

Dulu, saat pertama kali merantau ke Jakarta setelah lulus SMP pada tahun 1984, Prof Paiman terpaksa menjadi tukang sapu di Yayasan Gembala Baik Santa Maria.

Meski hanya menjadi tukang sapu dan pekerjaan serabutan lainnya, Paiman tetap melanjutkan sekolah ke STM dan kuliah di Universitas Prof Dr Mustopo (Beragama).

Buah kesabaran, ketekunan, dan keuletan mengantarkan Paiman menjadi orang sukses hingga saat ini.

“Jangan mudah menyerah dan harus berani berubah. Dulu misal saya tidak berani berubah dengan merantau dan kerja serabutan, saya tidak akan sesukses ini,” kata Prof Dr Paiman.

Tokoh lainnya, mantan Deputi Bidang Pencegahan KPK, Waluyo, juga tidak mulus perjalanan hidupnya.

Putra daerah kelahiran Borangan, Kecamatan Polanharjo, Klaten ini harus merangkak dari nol.

Sebagai anak buruh membuat anyaman bambu, orangtua Waluyo tidak sanggup lagi membiayai sekolah yang lebih tinggi. Setelah lulus STM pada tahun 1974, dirinya merantau ke Jakarta. Di sana ia bekerja di pabrik tekstil dengan gaji Rp 375 per hari.

Setelah beberapa bulan bekerja, ada lowongan perusahaan minyak asing. Syaratnya, harus hapal perbendaharaan kata bahasa Inggris sebanyak 250. Namun Waluyo cuma mampu hapal 167 kata.

Dari 3500 pelamar, yang diambil 37 orang termasuk dirinya. Ia ditempatkan sebagai operator helper di Cepu, jabatan terendah di perusahaan minyak asing waktu itu.

Di sela-sela bekerja, Waluyo melanjutkan kuliah. Hingga akhirnya ia melamar ke KPK pada tahun 2004. Waluyo sebagai orang pertama yang menduduki jabatan Deputi Bidang Pencegahan di KPK.

Ditanya tentang apa yang dirindukan di Klaten, pria yang pernah menjabat Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2014 tersebut, merindukan suasana pedesaan yang masih asri.

“Saya saat ini tengah membangun komunitas di Cokro untuk membuat jaringan homestay. Jadi, yang berwisata di air Cokro dan sekitarnya, sebaiknya menginap di homestay. Bukan justru menginap di Solo atau Yogyakarta, itu yang sedang saya bangun,” kata Waluyo.

Begitu juga dengan tokoh lainnya yang tak kalah inspiratif, diharapkan mampu menginspirasi untuk membangun Klaten lebih baik.

Kegiatan sambungrasa di Rindu Klaten ini, menurut Arif, akan diadakan secara rutin.

“Kami juga minta masukan dari warga Klaten yang lain, untuk menyampaikan pendapat dan sarannya,” pungkas Arif. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini