KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Bupati Kendal Dico M Ganinduto melakukan peletakan batu pertama sebagai tahap awal pembangunan(Groundbreaking) jembatan gantung di Desa Gempolsewu Rowosari, Kamis(05/10/2023).
Selain Bupati Kendal, hadir pada acara ini, Kepala Satuan Kerja Jalan Nasional Wilayah III Jawa Tengah, Yanuar Dwi Putra, Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Kendal, Agung Taufik Hidayat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(DPUPR) Kabupaten Kendal Sudaryanto, Camat Rowosari, kepala desa setempat dan puluhan warga sekitar.
Dalam sambutannya, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, jembatan gantung yang akan dibangun ini, melintang di atas Sungai Kuto penghubung Dusun Tawang dan Randusari masih masuk Desa Gempolsewu.
“Ini bukan kerja sendiri. Tetapi kerjasama kolaborasi yang sangat baik yang dilakukan oleh pihak terkait, terutama konsolidasi tanah yang diprakarsai oleh BPN Kendal,” kata Dico M Ganinduto.
Dico juga mengatakan, dengan dibangunnya jembatan gantung ini, merupakan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Gempolsewu khususnya yang tinggal di sebelah Barat Sungai Kuto, karena selama puluhan tahun warga Gempolsewu yang tinggal di sebelah Barat Sungai Kuto, sangat kesulitan dalam hal transportasi.
“Saya ingat sekali. Ketika saya dilantik menjadi Bupati Kendal bulan Februari 2021 lalu, dan ketika saya melaksanakan kegiatan upacara 17 Agustus 2021, masyarakat banyak yang menyampaikan keluhan terkait sulitnya menyeberang Sungai Kuto. Dan keluhan ini, menjadi konsen dari pemerintah Kabupaten Kendal untuk bisa merealisasi jembatan gantung dan akhirnya hari ini alhamdulillah bisa terealisasi,”papar Dico.
Dico berharap, pembangunan jembatan gantung ini benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat dan pelaksanaannya mudah-mudahan diberikan kemudahan, sehingga bisa selesai tepat waktu sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dico meminta kepada semua pihak terutama warga Desa Gempolsewu untuk bersama-sama mengawal proses pembangunan jembatan gantung ini agar bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Jembatan ini lebarnya empat meter dan peruntukannya hanya untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. Kecuali dalam keadaan darurat, mobil ambulance bisa masuk,”ujar Dico.
Kepala Satuan Kerja Jalan Nasional Wilayah III Jawa Tengah, Yanuar Dwi Putra mengatakan, jika jembatan gantung ini sudah jadi, bisa memangkas waktu 100 kali lebih cepat, karena sebelumnya, jika Warga Dusun Randusari yang hendak ke Dusun Tawang, harus memutar hingga puluhan kilometer.
“Jika jembatan gantung ini sudah selesai dan difungsikan, bisa memajukan ekonomi warga. Selain itu, juga bisa menarik wisatawan datang ke sini, untuk melihat –lihat suasana pantai yang ada di sekitar Sungai Kuto,”kata Yanuar Dwi Putra.
Menurut Yanuar, jembatan gantung ini panjangnya sekitar 80 meter dan lebarnya sekitar 1, 8 meter. Sedangkan peruntukannya bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.
“Kalau darurat, ambulance bisa lewat. Tapi jangan setiap hari dilewati oleh kendaraan berat,”ucap Yanuar.
Yanuar menyampaikan, jembatan gantung ini kekuatannya 1370 mil per jam, dan pengerjaannya diperkirakan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Sementara itu, Kepala Desa Gempolsewu, Carmadi mengatakan, selama ini, masyarakat terutama yang dipisahkan oleh sungai besar yakni Sungai Kuto, baik yang ada di wilayah Barat maupun yang ada di Timur, sering mengalami kesulitan terutama dalam pelaksanaan tugas pekerjaan maupun anak-anak sekolah.
“Dengan dibangunnya jembatan gantung ini, saya optimis bisa mempercepat peningkatan ekonomi bagi masyarakat Gempolsewu dan sekitarnya,”kata Carmadi.
Carmadi menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak terkait dan khusunya kepada Bupati Kendal Dico M Ganinduto, karena tanggal 12 Juli 2023 lalu, pihaknya sudah menyampaikan surat permohonan kepada pemerintah pusat dalam hal pembangunan jembatan gantung ini, sehinggga jembatan gantung ini terealisasi pembangunannya.(Likwi)
