Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo foto bersama dengan sejumlah peserta(FOTO:TM/Hasna)

SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Propinsi Jawa Tengah bersama anggota Komisi IX DPR RI, kembali melakukan sosialisasi cegah stunting.

Kali ini, sasarannya masyarakat Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (13/10/2023).

Hadir anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, Perwakilan BKKBN Jateng, Agus Pujiyanto, dan Perwakilan Dinas P2AKB Sukoharjo, Yudianta.

Peserta sosialisasi sebanyak 300 orang dari unsur tokoh masyarakat, kader kesehatan, anggota PKK, Ketua RT, dan lain-lain.

Rahmad Handoyo menjelaskan, dalam pencegahan stunting harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir atau harus totalitas.

Diawali dengan edukasi kesehatan terhadap para remaja, agar memperhatikan pola hidup sehat.

Karena jaman sekarang, para remaja cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji dan kekinian, kurang memperhatikan kandungan nutrisinya.

”Makanan jaman sekarang kan aneh-aneh, banyak bahan pengawetnya, para remaja harus hati-hati,” tegas Rahmad Handoyo, dari Fraksi PDIP ini.

Karena, lanjut Rahmad Handoyo, politisi dari Dapil V Jateng (Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Klaten) ini, bila remaja makannya kurang nutrisi dan asupan gizi yang cukup, bisa menderita anemia.

”Nah, bila remaja atau calon pengantin putri menderita anemia atau kurang darah, saat hamil bisa beresiko tinggi,” ujar Rahmad Handoyo.

Rahmad mengingatkan kepada semua peserta sosialisasi yang kebanyakan orangtua, harus memperhatikan pola makan dan pola hidup putra-putrinya.

Narasumber lainnya, Agus Pujiyanto dari BKKBN Jateng, menjelaskan, untuk menurunkan angka stunting, anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus mengenali tanda-tanda stunting.
“Stunting itu pasti pendek tapi pendek itu belum tentu stunting. Ciri stunting lainnya, tubuh anak pendek karena gagal tumbuh kembang disebabkan kekurangan gizi dalam waktu yang sangat lama, yaitu seribu hari pertama kehidupan” kata Agus.

Agus melanjutkan, bila ada bayi lahir dengan bobot kurang dari 2,5 kilogram dan panjang kurang dari 48 centimeter, perlu diwaspadai beresiko stunting.

Selain mewaspadai anak yang beresiko stunting, tugas tim pendamping keluarga juga harus mengawasi ibu hamil. Jadi, yang perlu waspada terhadap ibu hamil, tidak hanya keluarganya saja, tidak hanya suaminya saja, namun tugas semua warga tetangga kanan kirinya.

Ibu hamil harus memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas atau ke layanan kesehatan masyarakat setidaknya 6 kali, dan asupan gizinya harus seimbang.

Menurut Agus, ibu hamil tidak boleh stress, karena akan mempengaruhi tumbuh kembang janin di perut.

Setelah bayi lahir, ibunya harus mengikuti program IMD (inisiasi menyusui dini). Yaitu bayi harus diberi ASI yang keluar pertama kali.
“ASI yang baru pertama keluar, jangan dibuang, itu justru bagus, karena mengandung zat antibody untuk bayi,” jelas Agus.

Ditambah program ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan pendamping. Serta menyusui bayi selama 2 tahun.

Bagaimana Cara untuk Menghilangkan Stress kepada Ibu Hamil?

Menurut Yudianta dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P2AKB) Sukoharjo, semua perlu direncanakan.

“Calon pengantin putri harus sudah berusia 21 tahun dan pria 25 tahun. Karena ini akan berkaitan dengan kesiapan rahim yang akan dibuahi. Bila tulang pinggul masih sempit, dikhawatirkan saat melahirkan akan mengalami kesulitan,” kata Yudianta.

Bagi pasangan usia subur yang sudah mempunyai anak, agar mengatur jarak kelahiran dengan cara memakai alat kontrasepsi atau ber-KB.

“Mengikuti program KB tidak harus ibu-ibu saja, namun bapak-bapak juga harus ikut KB,” tambah Yudianta.

Yudianta menjelaskan, jangan menikah dini kurang dari 20 tahun. Di Sukoharjo, pernikahan dini masih banyak terjadi. Menurut data, lanjut Yudianta, ada 112 pernikahan dini (sebelum usia 20 tahun atau 19 tahun).

Menurut Yudianta, untuk wilayah Desa Cemani, masih ada 14 anak beresiko stunting. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini