Sejumlah aktivis, LSM dan wartawan foto bersama.(Foto:TM/ Istw)

KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Pemilihan legislatif(Pileg) dan Pemilihan Presiden(Pilpres) baru akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.

Namun, sosok bakal calon Pemimpin Kepala Daerah di Kabupaten Kendal sudah mulai menjadi perbincangan di setiap sela- sela acara. Padahal, pemilihan kepala daerah ini akan dilaksanakan pada sekitar bulan November 2024 mendatang.

Salah satunya, saat sejumlah anggota LSM dan wartawan berkumpul di sebuah acara, mereka membicarakan sosok bakal calon kepala daerah yang layak untuk memimpin Kendal ke depan.
Saat berbincang, mereka menghendaki pemimpin Kendal ‘kalau bisa’ asli putera daerah.

Seperti yang dikatakan oleh salah seorang tokoh masyarakat Kendal, Kiai Rahmat Da’wah ini.

Ia menghendaki pemimpin Kendal ke depan kalau bisa asli putera daerah Kabupaten Kendal. Alasanya, pertama jika asli putera mudah diajak komunikasi. Kedua, jika asli putera daerah, tentu sudah menguasai titik- titik wilayah yang ada di Kendal.

“Sekarang kita harus bisa mengakomodir semua pihak dan pemimpin yang mampu mengetahui denyut nadi masyarakat Kendal,” ungkap pria yang juga Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama(LPBHNU) Jateng ini.

Rahmat juga berharap, pemimpin Kendal ke depan harus lebih dekat dengan rakyatnya, termasuk memprioritaskan kepentingan warga Kendal ketimbang pihak-pihak dari luar.

“Saya merasakan hampir satu periode kepemimpinan Kendal saat ini, nampaknya terasa kering untuk berbicara dengan rakyatnya,”ujar Rahmat.

Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun mendukung adanya wacana era kepemimpinan Kendal di masa yang akan datang cukup orang Kendal saja.

“Saya mendukung,” ucapnya.

Sementara itu, aktivis Kendal M. Idhom juga sangat mendukung adanya wacana pemimpin Kendal harus putra daerah, karena dipastikan sudah tahu persis kondisi masyarakat Kendal.

“Tapi harus diingat, bahwa Pilkada Kendal tidak semudah yang kita bayangkan. Calon bisa saja putra daerah. Tapi kalau isi tasnya kosong, terus mau ke lapangan bagaimana. Padahal calon pemimpin daerah itu banyak yang menganggap punya finansial yang lebih. Tapi kalau pas- pasan, sama aja bohong,”papar M. Idhom, setengah berkelakar.(Tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini