DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Pemerintah Kabupaten Demak sangat berkomitmen dalam mewujudkan Demak Smart City, dimana Pemerintah memberikan pelayanan pada masyarakat secara lebih murah, mudah, cepat dan berkualitas.

Hal tersebut dikatakan Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah saat presentasi “Penilaian Evaluasi Tahap II Smart City Tahun 2023” yang dilaksanakan oleh Kemenkominfo melalui daring dari Gedung Gradhika Bina Praja, Jumat(10/11/23).

Bupati mengatakan, regulasi penguatan Smart City telah ia susun berupa Peraturan Bupati dan Surat Keputusan Bupati. Secara kelembagaan pihaknya sangat konsen dimana Dewan Smart City dan Tim Pelaksana Smart City rutin mengadakan Rakor setiap tiga bulan sekali untuk memantau dan mengevaluasi program dan kegiatan Smart City.

“Kegiatan Forum Smart City juga telah kami lakukan melalui Desk Implementasi program, sekretariat Smart City, Forum Konsultasi Publik, Podcast melalui LPPL RSKW, dan Dialog Forum atau komunitas Masyarakat,”kata bupati.

Bupati menyampaikan, capaian pada enam pilar Smart City di Kabupaten Demak yang berdampak langsung pada masyarakat diantaranya, Smart Governance Kabupaten Demak telah meraih tujuh kali WTP berturut turut sejak 2016. Pada Smart Economy jumlah penduduk miskin menurun 0.08 % di tahun 2023. Semula 12,09% di tahun 2022 menjadi 12,01 % di tahun 2023.

“Kemudian, pada Smart Society kami sampaikan bahwa daya tampung penduduk wajib belajar telah maksimal dimana jenjang SD sederajat telah mencapai 97,14% dan jenjang SMP sederajat mencapai 95.31%,”ujar bupati.

Sedangkan, pada Smart Environment difokuskan pada pengelolaan sampah melalui inovasi pembatasan sampah, yaitu dengan “Aplikasi Jari Satu” sebagai media laporan pengurangan sampah yang dilakukan melalui Bank Sampah di tiap- tiap desa/kelurahan juga “Saber Sampah” untuk mengatasi masalah persampahan yang ada di desa/Kota.

Atas presentasi yang disampaikan Bupati Demak, para Assesor yang terdiri dari Lolly Amalia Abdullah dari IKTII, Dyah Mutiarin akademisi dari UMY, Hari Kusdaryanto dari Citiasia, Windy Gambetta akademisi dari ITB dan Dwi Elfrida dari Kemenkominfo sangat mengapresiasi karena data yang disampaikan saat pemaparan sangat lengkap.

Menurut Hari Kusdaryanto hasil evaluasi smart city di Kabupaten Demak bisa menjadi contoh kabupaten lainnya, karena pemaparannya padat dan terstruktur.

Hari Kusdaryanto juga menanyakan upaya yang telah dilakukan Kabupaten Demak dalam membranding Demak Kota Wali melalui kolaborasi antara kegiatan Grebeg Besar dan Tembiring Creative Fun(TCF).

Menanggapi hal tersebut, Plt Kadinparta Endah Cahyarini mengatakan, bahwa para penampil TCF dilibatkan pada kegiatan Grebeg Besar pada stages on the street.

“Jadi para penampil tersebut kami libatkan untuk menampilkan karya terbaiknya di beberapa panggung yang telah disediakan. Kami ingin masyarakat yang menyaksikan Prajurit Patangpuluhan tidak bosan, serta menarik wisatawan untuk hadir di Kabupaten Demak,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Ali Makhsun, Setda Demak beserta Asisten, serta Kepala OPD dan staff yang menangani smart city. (VID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini