Bupati Blora, H. Arief Rohman saat mengecek pasien(Foto:TM/Dok)

BLORA(TERASMEDIA.ID)-Bupati Blora, H. Arief Rohman dengan didampingi Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat melakukan inspeksi mendadak(sidak) ke RSUD dr. Soetijono Blora menyusul meningkatnya keluhan yang dicurigai Demam Berdarah Dengue (DBD), Jumat (12/01/2024).

Bupati Blora Arief Rohman langsung menemui beberapa pasien yang ada di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan menyemangati para tenaga kesehatan di rumah sakit setempat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

”Akhir-akhir ini, IGD RSUD dr. Soetijono Blora ternyata dipenuhi dengan pasien. Kebanyakan pasien mengeluh demam dan mengarah ke demam berdarah. Untuk itu kami minta para dokter dan tenaga kesehatan(nakes) meningkatkan pelayanan, dengan bekerja cepat, kerja bagus dan tidak bertele-tele,” pinta Bupati.

Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat mengatakan, pasien yang memenuhi IGD RSU Blora tidak semuanya menderita Demam Berdarah. Namun demikian pihaknya mengakui memang akhir-akhir ini ada peningkatan kasus DBD.

Untuk itu dia meminta agar masyarakat waspada dan menjaga kesehatan. Diketahui, untuk kasus DBD di Blora selama tahun 2023, terdapat 266 kasus, dan dari kasus yang ada 12 diantaranya meninggal dunia.

“Untuk itu, Dinas Kesehatan Blora mengingatkan warga untuk waspada dengan serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ini,”ujar Edy Widayat.

Menurut Edy, 10 dari 16 kecamatan di Blora, yang kasus DBD nya cukup tinggi yakni Kecamatan Blora 37 kasus, Ngawen 29 kasus, Kunduran 25 kasus, Kecamatan Tunjungan ada 26 kasus.

Selanjutnya, Kecamatan Cepu 23 kasus, Randublatung 23 kasus, Japah 17 kasus, Bogorejo 12 kasus, dan Kecamatan Banjarejo 12 kasus.

“Selama ini dari Dinkes sendiri selalu gerak cepat manakala ditemukan kasus DBD di wilayah tertentu. Seperti baru-baru ini, sebanyak 90 rumah di Kelurahan Tegalgunung, Blora Kota, dilakukan fogging setelah ditemukan adanya kasus DBD,”papar Edy.

Hanya saja, diingatkan, kegiatan fogging tersebut bertujuan untuk mengendalikan penyakit khususnya nyamuk. Yakni, hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk.

“Justru yang paling efektif, masyarakat dihimbau untuk giat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dengan melakukan 3M plus. Dikarenakan kemungkinan perkembangbiakan nyamuk akan terus meningkatkan terutama di musim hujan,”ungkap Edy.

Selain itu, lanjut Edy dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran DBD di Blora, Dinkes telah menginstruksikan kepada seluruh Puskesmas yang ada di Blora, untuk melakukan sejumlah kegiatan.

Diantaranya, melakukan fogging atau pengasapan, termasuk menggiatkan PSN, penyuluhan kesehatan, dan pemeriksaan jentik berkala.(Dul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini