BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Permasalahan sampah bergejolak di wilayah Kelurahan Bobosan, Kecamatan Purwokerto Utara.

Hal ini terjadi akibat sejak seminggu sebelum lebaran sampai hari ini, sampah rumah tangga tidak diangkut petugas sebagaimana biasanya.

Akibatnya, sampah menggunung di halaman rumah-rumah warga.

Penyebab tidak terangkutnya sampah dari rumah warga karena tempat Pengelolaan Daur Ulang (PDU) sampah di kelurahan setempat tidak beroperasi. Sebab, daya tampung DPU itu sudah melebihi kapasitas.

Puncak kekesalan warga, akhirnya menaruh sampah di tepi jalan dan di halaman rumah salah seorang warga yang rela dijadikan lokasi tempat pembuangan sampah sementara.

Mereka terpaksa melakukan hal tersebut dengan harapan bisa menjadikan perhatian pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

“Sejak sebelum lebaran PDU tutup, sampai sekarang sampat tidak diangkut. Masyarakat heboh, karena di PDU ada penimbunan dan bau. Kondisi itu terjadi karena kuota di PDU melebihi kapasitas, akhirnya protes dari warga, dengan surat pernyataan,” kata Ketua RW 03, Kartono, Rabu (24/04/2024).

Saladin Ayyubi, salah satu warga RT 11 RW 3 berinisiatif mempersilahkan warga menaruh sampah di halaman rumahnya. Tujuannya untuk memudahkan petugas nanti saat mengangkut.

“Saya hanya ingin menjembatani warga yang emosi ingin menaruh sampah di jalanan atau di lokasi simbol pemerintah, mending saya kumpulkan depan halaman rumah saya, jadi nanti pas mau diangkut petugas akan lebih mudah,” kata Saladin.

Mantan ketua RT setempat, Sudarso mengatakan setiap bulan warga membayar iuran Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu, untuk pengangkutan sampah. Sampah-sampah warga itu ditampung di PDU, yang dikelola oleh KSM.

Tapi sejak sebelum lebaran PDU ditutup, karena ada komplain dari masyarakat yang tinggal di dekat lokasi.

“PDU tutup akibat diprotes warga karena overload, jadi menumpuk terus dan akhirnya menimbulkan bau,” kata Sudarso.

Setelah salah seorang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), akhirnya didelegasikan petugas untuk mengangkut sampah warga Bobosan.

Ketua Unit Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan (UPKP) Purwokerto, Muhilal, menyampaikan bahwa, pihaknya sudah mengetahui persoalan yang terjadi di PDU tersebut.

Bahkan, kondisi penumpukan yang sampai melebihi kapasitas itu bukan hanya kali ini. Dinas juga sudah beberapa kali memberikan teguran kepada pekerja PDU atau KSM.

“Ini kan melebihi kapasitas karena tidak hanya menarik sampah dari wilayah kerjanya saja, khususnya di wilayah Bobosan. Tapi sampai di luar wilayah, bahkan seperti hotel, rumah sakit, dan perumahan di lain wilayah diangkut juga,” katanya. ( BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini