CILACAP(TERASMEDIA.ID)-Yulia Silvi (24) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Sidamulya Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap dikabarkan meninggal dunia, Selasa 31 Agustus 2021 pagi, di Rumah Sakit Johor Malaysia.
Meksi hasil swab PCR negatif, jenazah Yulia Silvi sulit dipulangkan.
Kabar meninggalnya Yulia Silvi diketahui keluarga pada Selasa (31/08) pagi sekitar pukul 09.00 WIB saat di hubungi dari pihak yang membantu pengurusan jenazah dan KBRI di Malaysia.
Menurut keterangan Bayu Firmansyah (28) kakak ipar Yulia Silvi, bahwa informasi yang didapat, dokter rumah sakit yang merawat Yulia Silvi mendiagnosa bahwa penyakit yang diderita almarhumah mirip gejala Covid-19, namun disayangkan hasil tiga kali PCR negatif.
“Katanya diparu-parunya ada bakteri, tapi hasil tes PCR negatif Covid-19, hanya saja dokter tidak berani memulangkan karena mirip gejala Covid-19, faktanya test PCR menunjukkan negatif,” ujar Bayu saat dihubungi, Selasa (31/08/2021)
Berdasar informasi dari keterangan almarhum sebelum meninggal dan informasi temannya, Bayu meyakini bahwa almarhumah tidak terpapar Covid-19, sebab sejak masuk rumah sakit pada awal puasa 2020 lalu, almarhum didiagnosa terkena penyakit autoimun atau lupus. Selama disana, almarhumah pernah dirawat di dua rumah sakit.
“Kalau lagi sakit ia selalu ngabari, awalnya bengkak kakinya, tangannya dan badannya, tapi belum sampai sesak nafas,” ucap Bayu.
Bayu menyampaikan selama dirawat, pihak rumah sakit melarang almarhumah didampingi dan tidak boleh dijenguk, meskipun dari pihak PT tempat ia bekerja. Namun untuk komunikasi diperbolehkan tapi tidak bisa lama.
“Instruksinya suruh menunggu info selanjutnya, namun pihak keluarga minta almarhumah bisa dipulangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Cilacap Dikdik Nugraha mengatakan bahwa, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan KBRI terkait proses pengurusan jenazah disana.
“Saat ini sedang menghubungi KBRI, sedang diupayakan nanti nunggu hasilnya bagaimana, kalau tidak memungkinkan akan dimakamkan disana, karena dokter walaupun negatif ada kecenderungan (mirip Covid). Tunggu info saja sedang diupayakan PTnya dan KBRI disana, dan menunggu dari rumah sakit Malaysia, data sudah masuk di kita,” papar Dikdik.
Sebelum meninggal, almarhumah bekerja di bagian elektronik di PT Sansan Yasindo Malaysia, ia sudah bekerja sekitar 4 tahun lamanya. Almarhumah merupakan putri ke tiga dari lima bersaudari, ibunya pun sudah meninggal tahun 2015 dan bapaknya bekerja di Jakarta.(HRN)