Pegawai PLN tunjukan kopi kepada sejumlah wartawan.(FOTO:TM/H-03)

CILACAP(TERASMEDIA.ID)-Para petani kopi di wilayah Cilacap, kini mulai lega menyusul masuknya listrik ke perkebunan mereka. Pasalnya, dengan menggunakan daya listrik, biaya produksi kopi hemat 40 persen dibanding dengan menggunakan bahan bakar minyak selama ini.

Petani kopi dari Desa Cilumping, Cahyadi(46) mengatakan, masuknya listrik di areal perkebunan kopi di Desa Cilumping, Kecamatan Dayeuhluhur, Cilacap disambut baik oleh ratusan petani kopi.

“Sudah ratusan tahun para petani kopi dalam Kelompok Tani Giri Rahayu di Desa Cilumping dalam mengupas kulit kopi dengan mesin, harus menggunakan bahan bakar minyak jenis solar,”kata Cahyadi, Rabu(30/03/2022).

Padahal, lanjut Cahyadi, setiap harinya Kelompok Tani Giri Rahayu ini, mampu memanen kopi kurang lebih 7 kwintal, dengan menghabiskan bahan bakar minyak hingga 8 liter. Namun dengan menggunakan daya listrik ini, biaya produksi menjadi hemat sekitar 40 persen.

“Tentunya, dengan biaya produksi yang berkurang, penghasilan para petani kopi menjadi meningkat,”ujar Cahyadi.

Menurut Cahyadi, di Desa Cilumping sendiri, ada sekitar 3800 hektar perkebunan kopi dengan capaian setiap panennya menghasilkan sekitar 10 ton.

Terkait dengan pemasaran, kopi Cilumping ini, selama ini dipasarkan di wilayah Cilacap, dan juga dipasarkan ke beberapa daerah di tanah air serta ke negara Jerman.(H-03)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini