BLORA(TERASMEDIA.ID)- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, SE, MM mengikuti video conference acara Puncak Peringatan ke- XXVI Hari Otonomi Daerah Tahun 2022 bersama Forkopimda Prov Jawa Tengah dan Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP, M.Si serta para perwakilan Bupati, di Ruang Pertemuan Setda Blora, Senin (25/04/2022).

Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh Danrem 073/ Makutarama, Bupati Rembang, Bupati Kudus, Bupati Pati, dan Bupati Jepara, serta dari Forkopimda masing-masing kabupaten tersebut.

Bupati Blora menyaksikan dan mengikuti seluruh rangkaian acara kegiatan tersebut bersama dengan Forkopimda Blora.

Acara tersebut diawali dengan menyaksikan pemutaran video sejarah otonomi daerah, kemudian dilanjutkan laporan Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, dan penyampaian arahan Mendagri Tito Karnavian yang dalam hal ini disampaikan oleh Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro.

“Pemerintah pusat dan daerah memperingati hari otonomi daerah setiap tahunnya pada tanggal 25 April dan pada tahun 2022 usia otonomi daerah kita sudah menginjak 26 tahun, usia yang cukup dewasa untuk terus memacu semangat otonomi daerah,” papar Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik

Akmal Malik mengatakan, peringatan ini dilakukan untuk menentukan arah kebijakan dan memantapkan pelaksanaan Otda untuk mewujudkan ASN yang proaktif dan berakhlak dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045.

Akmal juga menyampaikan, bahwa pada peringatan Hari Otda ke- 26 ini Dirjen Otda sekaligus melaunching inovasinya.

“Hari Otda ke-26 Ditjen Otda terus berinovasi dan akan melaunching sistem berbasais elektronik diantaranya SILPPD versi 1.1 dan nanti juga akan ada launching konsultasi virtual (Kovi) Otda,” ujarnya.

Sementara itu, Mendagri dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Kemendagri, menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan Otonomi Daerah dengan mendelegasikan sebagian kewenangan dan sebagian urusan pemerintahan sejatinya untuk menjadikan daerah dalam mencapai kemandirian fiskal dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan PAD, serta memacu percepatan dan pemerataan pembangunan.

“Setelah 16 tahun berlalau, otonomi daerah telah memberi dampak positif. Ini diubuktikan dengan adanya percepatan pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya IPM, bertambahnya PAD, dan kemampuan fiskal daerah,” ucap Sekjen Kemendagri, Suhajar Diantoro.

Meski demikian, berdasarkan data, filosofi dari tujuan Otda sepenuhnya belum tercapai. Berdasarkan data Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri selama kurun waktu tersebut, terdapat beberapa daerah yang memiliki PAD di bawah 20 persen dan menggantungkan dari pemerintah pusat.

Suhajar mengapresiasi daerah otonomi baru yang telah meningkatkan PAD dan kemampuan fiskalnya. Diharapkan, peningkatan tersebut agar dimanfaatkan untuk porgram pembangunan dan kesejahteraan rakyat, meningkatkan IPM, menurunkan kemiskinan, meningkatkan konektivitas serta akses inftastruktur yang lainnya.

“Bagi daerah yang kemampuan PAD, fiskalnya baik tapi IPM rendah dan angka kemiskinan tinggi dan akses infrastruktur belum baik perlu kiranya dilakukan evaluasi, agar penyusunan program dalam APBD bisa tepat sasaran, efektif dan efisien.
“Saya mengimbau daerah yang masih rendah PAD nya agar melakukan terobosan inovasi yang dapat memmberi nilai tambah,” ucap Suhajar Diantoro.

Berdasarkan berbagai data dan indikator yang ada, Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu mengendalikan pandemi Covid-19, hal ini dapat dijadikan momentum untuk membangun sendi ekonomi dan sosial masyarakat dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Mengdari dalam amanatnya juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai, apalagi suasana menjelang, saat dan setelah lebaran tentu akan terjadi peningkatan intensitas interaksi masyarakat yang tinggi.

“Diharapkan agar pemerintah daerah tetap menjaga kedisiplinan masyarakat untuk tetap taat protokol keseatan, terutama penggunaan masker dan meningkatkan capaian vakasinasi termasuk booster khsusunya lansia dan anak anak,” ungkap Suhajar Diantoro.

Suhajar meminta, agar seluruh pejabat ASN dan instansinya untuk tidak melaksanakan buka bersama saat ramadan dan tidak open house dan juga seluruh ASN untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Selamat memperingati hari Otonomi daerah ke-26. Dengan semangat otonomi daerah, kita wujduukan ASN yang proaktif dan berakhlak, dengan membangun sinergi pusat dan darah dalam mewujdukan Indoensia Emas 2045,”ungkapnya.

Acara kemudian dilAnjutkan dengan launching Sistem Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (SILPPD) dan Konsultasi Virtual (Kovi) Otda.

Hadir dari Pemkab Blora, Wakil Ketua DPRD Blora, Dandim 0721 Blora, Kapolres Blora, Kejari Blora, Ketua PN Blora, Sekda Blora, Asisten I, dan III, Sekda Blora.(MGN-11)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini