KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Uang tabungan sebanyak miliaran rupiah tak kunjung cair, belasan nasaban Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Cabang Klaten, melakukan unjukrasa di depan Kantor Koperasi setempat, Rabu (27/12/2022).

Selain demo menuntut pencairan uang, nasabah juga “menyegel” kantor di jalan Veteran, Klaten tersebut. Nasabah menempeli belasan poster di kaca kantor, yang berisi tulisan kemarahan dan kekecewaan.

Belasan nasabah melakukan orasi meminta pengembalian uang untuk segera dilakukan dan selanjutnya memasang puluhan poster yang ditempelkan di kaca dan dinding kantor koperasi tersebut.

Selain poster kecil, massa juga memasang poster berukuran besar, bergambar dua orang petinggi KSP yang berseragam tahanan warna oranye.

Massa nasabah diterima pimpinan cabang, Muryanto, untuk audiensi. Para wartawan tidak diijinkan ikut masuk dan disuruh menunggu di luar dengan penjagaan polisi.

Salah seorang nasabah, Totok Supriyanto, menjelaskan kalau kedatangan para perwakilan nasabah ini untuk meminta pertanggungjawaban pihak manajemen akan kejelasan uangnya.

Sebab, sejak tahun 2020, pihak manajemen hanya memberikan janji saja tanpa ada tindakan apapun, membuat para nasabah galau berkepanjangan.

Padahal, uang tersebut akan digunakan para nasabah untuk berbagai kebutuhan. Bahkan ada anaknya yang mau kuliah tidak jadi masuk, karena uang tertahan di koperasi.

“Dari janji pencairan termin I bulan Juli 2020 sampai kini belum ada. Sudah hampir tiga tahun,” ungkap Totok, mewakili para nasabah lainnya, Rabu (28/12/2022) siang.

Totok menambahkan, para nasabah sudah melakukan berbagai upaya, seperti mengadu ke Presiden Jokowi sampai ke Bareskrim Polri.

“Upaya kami sudah maksimal. Kami sudah mengadu ke Jokowi, ombudsman, ke Menkopolhukam sampai ke Bareskrim Polri yang sudah menahan dua pengawas,” kata Totok.

Totok sendiri mengaku, uangnya yang tertahan di KSP Sejahtera Bersama sebesar Rp 1, 2 miliar. Sampai sekarang baru cair Rp500 ribu.

‘”Empat bulan yang lalu saya baru menerima kiriman Rp 500 ribu, entah istilah uang apa saya juga tidak tahu, apakah kompensasi atau uang tabungan saya,” ujar Totok.

Dari data yang ada, di Klaten, tambah Totok, ada sekitar 2.000 nasabah dengan total aset Rp90 Miliar.

Dari beberapa kali audensi, disepakati kalau skema pengembalian itu mau dicicil beberapa termin atau tahap. Namun nyatanya, sampai sekarang tidak terbukti.

“Janji pihak manajemen, uang nasabah mau dicicil 5 tahun selama 10 kali sejak tahun 2020. Kali ini mau masuk skema 4 bulan Januari besok itu,” ujar Totok.

Nasabah lainnya Dirin (60) mengatakan, ia menabung di KSP Sejahtera Bersama sebanyak Rp 200 juta. Setiap dirinya mau menarik dana, pihak koperasi selalu berdalih dan mengulur-ulur waktu.

”Sampai akhir tahun belum ada realisasi pencairan, maka kami berunjuk rasa untuk menuntut hak kami,” kata Dirin sedih.

Dirin mengaku menjadi nasabah KSP Sejahtera Bersama Cabang Klaten sejak beberapa tahun yang lalu. Semula berjalan lancar tidak ada masalah. Namun tiga tahun terakhir ini, KSP mulai bermasalah sampai sekarang.

Dirin dan juga nasabah lain berharap, pihak manajemen yang di cabang maupun di pusat segera menyelesaikan masalah ini, agar nasabah tidak dirugikan terus menerus.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini