Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berbincang dengan salah satu pedagang.(FOTO:TM/ Likwi)

KENDAL(TERASMEDIA.ID)– Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dengan didampingi Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki memantau harga kebutuhan pokok di pasar Sukorejo, Kamis(29/12/2022).

Hadir pula pada acara ini, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Ferynando Rad Bonay dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah(OPD) terkait.

Saat memantau sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar Sukorejo ini, Zulkifli Hasan kaget, karena sejumlah harga kebutuhan pokok setelah Natal 2022 dan menjelang tahun baru 2023 masih relatif murah.

Bahkan, Zulkifli Hasan lebih kaget lagi setelah mendengar dari pedagang bahwa harga kebutuhan pokok seperti bawang merah per kilo gramnya seharga Rp 22 ribu dan minyak curah 1 liter Rp 13,5 ribu, serta harga telor Rp 26 ribu.

“Di pasar Sukorejo ini, harga kebutuhan pokok lebih murah jika dibanding dengan pasar lain. Bahkan masih di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah,”kata Zulkifli Hasan.

Meski demikian, Zulkifli Hasan tidak serta merta mengaku senang, karena jika seperti telor harganya terlalu murah, nanti pengusahanya bisa bangkrut, karena tidak cukup untuk menutup biaya operasional yang tinggi.

Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki mengatakan, kedatangan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama rombongan ini, tak lain untuk mengecek langsung kondisi harga kebutuhan pokok di lapangan.

Ternyata, di pasar Sukorejo ini, semua harga kebutuhan pokok masih relatif murah dibanding dengan harga di sejumlah pasar yang ada di daerah lain.

“Mudah- mudahan, harga kebutuhan pokok untuk beberapa bulan ke depan di Kendal tetap stabil dan tidak ada lonjakan. Stok sembako pun masih teratasi dan masih cukup untuk beberapa bulan ke depan,”harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Ferynando Rad Bonay mengatakan, harga kebutuhan pokok di pasar Sukorejo ini, harganya menjadi patokan bagi sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Kendal.

“Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Kendal, untuk beberapa bulan terakhir tidak mengalami kenaikan kecuali harga beras. Kalau beras ini memang mengalami kenaikan harga. Karena biaya angkutnya mengalami kenaikan akibat dampak kenaikan harga BBM. Kalau komoditas lain fluktuatif tergantung dengan musim dan masa panen,”papar Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Ferynando Rad Bonay yang biasa dipanggil Fery.

Menurut Fery, terkait dengan inflasi, pihaknya mengaku optimis dengan kondisi yang ada di Kabupaten Kendal. Karena Kabupaten Kendal, dekat dengan tempat produksi.

“Semisal,harga telor. Karena di Kendal banyak orang yang menjadi pengusaha telor. Kecuali harga beras, karena untuk beras, Kabupaten Kendal banyak mendatangkan beras dari daerah lain, baik dari Jawa Tengah, Jawa Timur maupun Jawa Barat,”ujarnya.(Likwi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini