Suasana Diseminasi Audit Stunting Ke-1 Tingkat Kabupaten Demak, di Gedung Gradhika Bina Praja.(FOTO:TM/ Dok)

DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Salah satu yang merisaukan orang tua adalah jika anaknya dikatakan stunting saat datang ke fasilitas pelayanan kesehatan karena anaknya ‘pendek’.

Namun tidak semua yang pendek itu stunting, karena saat pertumbuhan ada beberapa faktor yang berperan meliputi, genetic, nutrisi, hormone, well being dan lingkungan. Jika salah satu faktor ada yang terganggu, maka anak bisa jadi pendek.

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr. Hanafi Wakito saat menjadi narasumber Diseminasi Audit Stunting Ke-1 Tingkat Kabupaten Demak, di Gedung Gradhika Bina Praja, Kamis (06/07/23).

“Stunting itu adalah anak pendek dengan tinggi badan menurut usia dengan penyebab kekurangan gizi kronik dan atau peningkatan kebutuhan misalnya infeksi berulang/kronik. Jadi kalau anak yang pendek tapi bukan disebabkan oleh kondisi yang disebutkan sebagai stunting, tapi kita sebut sebagai perawakan pendek,”kata dr. Hanafi Wakito.

Wakil Bupati Demak, Ali Makhsun dalam sambutannya mengatakan, salah satu strategi implementasi rencana tindak lanjut dalam rangka penurunan stunting Kabupaten Demak yaitu memenuhi asupan gizi untuk baduta atau balita stunting, optimalisasi anggaran di setiap perangkat daerah untuk penanganan stunting yang bersifat segera, program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan CSR sebagai tindak lanjut audit kasus stunting.

Ali Makhsun juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Demak berkomitmen dalam penanganan penurunan stunting di tahun 2023 sebesar 16 persen, di tahun berikutnya bisa di bawah 14 persen dan bisa nol stunting untuk Kabupaten Demak.

Turut hadir dalam audit stunting, Plt. Aissten Pemerintahan dan Kesra Setda, Ketua TP PKK Kabupaten Demak, BKKBN Provinsi Jateng, Ketua Baznas Kabupaten Demak, Camat se- Kabupaten Demak, serta sejumlah pegawai Puskesmas Lokus Stunting. (Vid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini