SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)- Menikmati kuliner dengan suasana jadul, itulah konsep yang diusung Waroeng Mbah Nardjo yang berada di pinggir danau Taman Pakoejoyo, Kelurahan Gayam, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Warung yang dikelola Karyadi (52 ) beserta istri ini, menyediakan belasan masakan rumahan.

Seperti ‘jangan’ (sayur) bobor, bothok, jangan gori, oseng-oseng, urap, sayur bayam bening, jangan sambel tumpang, dan lain-lain.

Lauknya pun menyesuaikan. Ada tahu tempe bacem, ayam goreng, lele goreng, gereh layur, bawal goreng, kerupuk, karak, dan lain-lain.

Untuk minumannya, ada aneka jenis kopi, teh, susu, dan lain-lain.

Makan di warung yang baru dibuka pada Kamis, 7 September 2023 ini, pengunjung serasa makan di rumah sendiri, dengan nuansa jadul.

Bangunan seluas 300 meter ini, ada hiasannya radio kuno, ornamen wayang, lampu kuno, dan tak lupa foto Mbah Sunardjo kakung putri.

“Mengapa kami namakan Waroeng Mbah Nardjo, karena semua ini kami persembahkan untuk ayah kami, bapak kami. Bapak dan ibu kami adalah orangtua yang luar biasa,” kata Karyadi, sang owner, yang biasa disapa Yaya ini.

Warung ini penuh dengan sentuhan seni. Yaya menceritakan, kalau bapaknya (almarhum) adalah seorang PNS sederhana yang sangat menyukai seni.

“Sepanjang beliau masih ‘sugeng’, bakat seninya luar biasa. Bapak bisa mendalang, bisa menari, melukis, membuat patung, dan lain-lain. Bapak tak pernah berhenti berkarya, untuk anak-anaknya,” ujar Yaya yang pintar mencipta lagu dan bernyanyi ini.

Warung ini buka jam 6 pagi sampai jam 10 malam. Untuk menu sarapan, warung Mbah Nardjo juga menyediakan makanan umbi-umbian dan makanan sehat lainnya.

Yaya memberi nama Waroeng Dhahar lan Srawoeng, itu mempunyai makna yang sangat mendalam.

“Warung ini bukan hanya tempat untuk makan saja, bukan hanya untuk dhahar saja tetapi juga untuk srawoeng atau berkomunikasi secara intens dengan teman yang ada di dekatnya. Bukan malah asyik bermain hape, berkomunikasi dengan temannya yang jauh, teman yang di dekatnya malah dicuekin,” kata Yaya tertawa mengumpamakan.

Jadi, meskipun di warungnya ini ada wifi, password-nya sengaja tidak dibagikan.

Untuk menikmati menu di Waroeng Mbah Nardjo, harganya cukup terjangkau. Dari Rp 2 ribu sampai yang paling mahal tidak sampai Rp 25 ribu.

Minumannya dari Rp 3000 sampai Rp 18.000.

“Makan di sini murah meriah, terjangkau harganya, dan secara berkala ada live musiknya,” kata Yaya.

Pengunjung bisa menikmati makanan di dalam warung atau di pinggir danau Taman Pakoejoyo.

Yaya berharap, waroeng dhahar Mbah Nardjo ini bisa memperkaya khasanah kuliner di Sukoharjo. Sekaligus untuk mendorong pariwisata.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini