DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Sebanyak 32 orang anggota Ormas dan Komunitas yang ada di Kabupaten Demak, mengikuti sosialisasi HIV/ AIDS di Pendopo Satya Bhakti Praja Demak, Selasa(05/12/2023).

Sosialisasi ini dilakukan, menyusul masih tingginya angka kasus penularan HIV/AIDS di Kabupaten Demak dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini.

Kepala Dinpermades Kabupaten Demak, Taufik Rifai mewakili Bupati Demak dr. Hj. Eisti’anah mengatakan, kasus AIDS di Demak meningkat, perilaku sek menyimpang penyumbang terbanyak, sehingga membuat pemerintah daerah gencar melakukan sosialisasi pencegahan penyakit yang berasal dari perilaku sek menyimpang seperti halnya LGBT ( lesbian, gay, biseksual dan transgender).

Taufik Rifai menyampaikan, dibutuhkan kerja keras di semua sektor untuk menekan pencegahan dan pengendalian penyebaran HIV/AIDS agar generasi yang akan datang terhindar dari penyakit yang belum ada obat penyembuhannya ini.

“Ini adalah kasus kesehatan masyarakat yang tidak hanya memerlukan perhatian, tetapi juga kerja sama dari semua pihak. Zaman moderen ini telah memberikan dampak yang luar biasa bagi remaja, terutama dampak internet tanpa filter dari keluarga, hingga banyak kalangan remaja yang terjerumus dalam pergaulan bebas, yang kemudian menimbulkan keragaman identitas seksual dan gender yang lebih di kenal dengan LGBT,”ungkap Taufik Rifai.

Menurut Taufik Rifai, LGBT tidak hanya menjadi isu kesehatan, tetapi juga menyangkut nilai-nilai moral dan agama yang harus dipegang bersama. Oleh karena itu, forum komunikasi ini menjadi wadah yang sangat berharga untuk mendiskusikan pendekatan terbaik dalam memberikan arahan dan pendidikan kepada remaja.

“Bagi kalangan remaja yang merupakan aset bangsa, perlu pengawasan ekstra terutama di lingkup sekolah, oleh sebab itu sebagai pendidik, guru bimbingan dan konseling (BK) memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing dan membantu mereka menghadapi tantangan zaman ini,”pinta Taufik Rifai.

“Sebagai para pendidik, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, mendukung, dan memberikan pemahaman yang benar tentang keberagaman manusia,”imbuh Taufik Rifai.

Taufik Rifai menyampaikan, pencegahan perilaku LGBT bukanlah tentang menyalahkan atau merendahkan, tetapi lebih kepada memberikan pendidikan moral yang sesuai dan mendukung perkembangan positif remaja.

Dikatakan, dari tahun 2003 hingga 2023, tercatat ada 847 kasus HIV/ AIDS. Artinya, selama 20 tahun di Kabupaten Demak mengalami kenaikan yang cukup lumayan.

“Di tahun 2022 saja sudah mencapai 732, usia produktif terpantau paling banyak,” pungkasnya. (VID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini