KENDAL(TERASMEDIA.ID)- Kabupaten Kendal dikaruniai Tuhan, dengan alam yang sangat luar biasa. Mempunyai daerah pesisir dan daerah pegunungan. Bila karunia alam ini dikelola dengan maksimal untuk industri pariwisata tentu dapat mensejahterakan masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Anggota Komisi X DPR RI DR H Mujib Rohmat, saat acara kunjungan kerja dan Halal Bihalal IKA PMII Kabupaten Kendal di PT Terryham Proplas Indonesia (TPI) di Jalan Lingkar Kaliwungu, Jumat(21/05/2021).
Mujib Rohmat mengatakan, saat ini baru ada dua industri pariwisata bahari yang dikelola oleh Bumdes. Pantai Ngebum di desa Mororejo Kaliwungu dan Pantai Indah Kemangi(PIK) di Kecamatan Kangkung.
“Saat ini wisata Pantai Ngebum per tahun mampu memberikan Pendapatan Asli Desa(PAD) sebesar Rp 1.2 milyar. Sedangkan Pantai Indah Kemangi mampu menghasilkan Rp 350 juta, kata Mujib Rohmat.
Menurut Mujib Rohmat, untuk mempercantik dan menarik pengunjung, pengelola wisata bahari dapat bekerja sama dengan PT Terryham Proplas Indonesia (TPI) sebagai penyedia perahu kecil atau perahu apung. Selain itu, pengelola juga harus banyak berkreasi dan inovasi agar pengunjung tertarik.
Mujib Rohmat juga mengatakan, bila pariwisata maju, sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Mereka bisa menjual kuliner, souvenir, dan jasa lainya.
“Kemajuan industri pariwisata, harus diimbangi dengan pendidikan yang bermutu,”ujar Mujib Rohmat.
Sementara, menyoroti pendidikan yang ada di Kabupaten Kendal, Mujib Rohmat mengaku sangat prihatin. Karena rata-rata berkisar 7,5 tahun atau baru kelas dua SMP.
“Ini menjadi tugas kita bersama untuk meningkatkan rata- rata pendidikan bagi anak usia sekolah untuk meningkatkan daya saing,”papar Mujib.
Direktur PT Terryham Proplas Indonesia, Syamsunar, mengatakan salah satu kunci keberhasilan industri diawali dari pendidikan yang memadai. Untuk menempati posisi strategis maka harus disiapkan sejak awal di dunia pendidikan.
Selain itu, Syamsunar berharap dengan keberadaan perusahaan harus bisa ikut mengangkat produk UMKM supaya bisa berkembang. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan standarisasi mutu produk UMKM.
“Karena hanya produk yang berkualitas, itulah yang bisa bertahan. Standarisasi mutu produk UMKM juga sangat penting, agar tidak ditinggalkan oleh konsumen,”ujar Syamsunar.(Likwi)