Owner Futsal Pusaka Angel’s, Mastur Darori(berdiri tengah) memegang piala dalam sebuah acara.(FOTO:TM/Likwi)

KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX tahun 2021 di Papua sudah usai. Perolehan medali juga sudah diketahui oleh sejumlah kontingen. Namun sayang perolehan medali yang diperoleh dari Kontingen Jawa Tengah, sangat jauh dari harapan para pecinta olahraga yang ada di Jawa Tengah.

Bahkan owner Futsal Pusaka Angel’s, Mastur Darori mengaku prihatin atas perolehan medali ini yang jauh dari harapan masyarakat Jawa Tengah. Karena tertinggal jauh dari tetangga yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur serta Bali.

Mastur Darori mengatakan, Jawa Barat saja bisa mendapatkan medali emas sebanyak 133, perak 105 dan perunggu 115 dengan total perolehan medali keseluruhan 353 medali.

Sedangkan Jawa Timur mendapatkan medali 110 emas, 89 perak dan 88 perunggu, dengan total 287 medali. Akan tetapi Jawa Tengah hanya mendapatkan 27 emas, 47 perak dan 64 perunggu dengan total perolehan 138 medali.

“Kenapa yang saya sebutkan hanya Jawa Barat dan Jawa Timur saja, tidak DKI dan Yogya karena itu tidak pakai jawa, keduanya daerah istimewa dan khusus ibukota,” kata Mastur Darori yang juga mantan Ketua Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi(GNPK) Jawa Tengah ini.

Menurut Mastur, kalau dibandingkan dengan Jawa Barat dan Jawa Timur, Jawa Tengah sangat ketinggalan jauh. Namun yang sangat ia sayangkan dengan Bali saja masih di bawahnya.

“Ini betul- betul menjadikan keprihatinan para penggemar olahraga di Jawa Tengah. Jadi ini perlu dilakukan evaluasi dimana kesalahannya, dimana kekurangannya, dan kenapa tidak bisa menyamai tetangga Jawa Barat dan Jawa Timur,”ujar Mastur.

Mastur berharap, Jawa Tengah bisa sejajar dengan daerah tetangga, maka dari itu Mastur meminta mulai sekarang pihak yang berkompeten harus bekerja keras.

Kedepan harus bisa menyusun orang- orang yang punya kwalitas, orang- orang yang mempunyai kemampuan, untuk membawa Jawa Tengah sejajar dengan daerah tetangga.

“Jangan sampai seperti yang ada di daerah, dimana pengurus sepak bola tapi tidak paham dengan sepak bola. Bahkan menendang sepakbola saja tidak bisa. Malah jadi pengurus terus menerus, seakan tidak ada orang lain yang bisa mengganti,”papar Mastur.

Artinya, lanjut Mastur, olahraga harus betul- betul di tangani oleh orang- orang yang memang ahlinya dan profesional dan tidak diurus oleh orang- orang yang sekedar mencari keuntungan di tempat tersebut.(Likwi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini