Irma Fatmawati bersama familinya sedang mengemas keripiknya.(FOTO:TM/ HN)

KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Irma Fatmawati(20), seorang mahasiswi Program Studi Ekonomi Pembangunan di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta tidak menyangka jika usaha kripik pisangnya saat ini laris di pasaran.

Usaha yang ia rintis hanya dengan modal Rp 50 ribu itu, kini mampu menghasilkan jutaan rupiah per bulan gegara direspost di instastory Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada program Lapak Ganjar.

Irma menceritakan pengalamannya itu, bermula saat ia ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMK tahun 2019. Namun, keinginannya itu harus tertunda karena persoalan biaya. Irma pun memilih bekerja di pabrik untuk dapat mengumpulkan tabungan biaya kuliahnya.

“Saya lulus SMK dan saya anak beasiswa, ketika ingin kuliah saya terkendala biaya, saya lulus 2019 dan akhirnya saya kerja dulu. Setelah 2020 saya daftar kuliah di Yogyakarta program studi ekonomi pembangunan, jalur KIP dan alhamdulillah diterima, jadi saya kuliah tanpa biaya,” katanya saat ditemui di rumahnya Karang Gumuk RT 02 RW 07 Jarum, Bayat, Klaten.

Di pertengahan semester pertama, uang hasil kerja di pabrik mulai menipis karena untuk operasional kuliahnya. Karena bertekad tidak ingin membebani orang tua, Irma kemudian merintis usaha kripik pisang hanya dengan modal Rp 50 ribu, sisa dari tabungannya.

“Saya hidup bergantung dari tabungan saya bekerja waktu itu. Saya bertekad mandiri tidak minta uang dari orangtua. Waktu satu semester pertengahan itu uang saya menipis dan sisa Rp 50 ribu saya bikin usaha kripik pisang, alhamdulillah berjalan sampai sekarang,” ujarnya.

Usahanya itu sempat mengalami penurunan pembeli. Dan, akhirnya iseng buka Instagram dan tahu ada Lapak Ganjar.

“Akhirnya saya ikutan alhamdulillah direpost sama Pak Ganjar. Saya tidak menyangka yang awalnya di market online saya tidak jalan setelah itu penjualan up terus. Sekarang ini mengejar star seller,”ucapnya.

Bukan hanya laris saja, kripik pisang bermerek @bananacrackers1 miliknya juga sudah sampai di sejumlah kota di Indonesia. Di antaranya Wakatobi, Bali, Surabaya dan lainnya.

“Sampai sekarang alhamdulillah punya beberapa reseller, di Surabaya, di Yogyakarta dan Solo dan di Klaten sendiri. Follower juga bertambah dari 200 menjadi lebih dari 600,” ungkapnya.

Laris di pasaran itu, Irma saat ini mendapatkan omset tiap bulan dari Rp 3 juta sampai Rp 5 juta.

“Omset itu tergantung kesibukan kuliah saya. Misal kegiatan kuliah bisa disambi, ya omsetnya bisa Rp 5 juta,” terangnya.

Kripik pisangnya diolah dari bahan baku lokal. Namun, menjadi daya tariknya karena memiliki varian rasa. Keunggulannya karena ada varian rasa, dan selain itu kemasannya bagus, tidak mudah mlempem serta aman dari hewan.(HN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini