DEMAK(TERASMEDIA.ID)-Melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak, Bupati Demak dr. Hj. Eisti’anah memberikan bantuan pembangunan rumah baru bagi warga Desa Timbulsloko dan Desa Sriwulan, yang terdampak rob, di Balai Desa Sriwulan, Sayung, Demak, Senin (06/11/2023).

Bupati Demak, dr. Hj. Eisti’anah, usai melakukan peninjauan lokasi menyampaikan rasa prihatin mendalam terhadap kondisi rumah terdampak yang ada di Sayung Demak itu.

Bupati juga melakukan komunikasi dengan warga dan pihaknya memaklumi jika masyarakat tidak bersedia direlokasi karena kebutuhan.

“Kami memaklumi karena mata pencaharian di sini (sekitar rumah), kami akan selalu berupaya mencari solusi. Salah satunya melalui Bapenas dengan tanggul laut,”kata bupati.


Bupati meminta untuk tidak saling menyalahkan antara masyarakat dengan pemerintah daerah, namun pihaknya memohon agar sama- sama saling mengerti.

“Tidak usah menyalahkan, masyarakat maunya apa akan kita bantu. Kami mohon saling mengerti, jangan saling menyalahkan. Kita harus bersahabat dengan alam,” ucap bupati.

Menurut bupati, untuk jaring sosial bagi warga terdampak rob yang sudah digelontorkan Pemda Demak, untuk alokasi tahun 2022, sebesar Rp. 5 miliar untuk 100 unit, di kawasan Mondoliko, Sayung yang dirasa dengan 66 relokasi, dan 44 unit pembangunan rumah baru.

“Sementara untuk tahun 2023 dengan anggaran Rp. 3,5 miliar untuk 70 unit, dengan tahap pertama sebanyak 40 unit, dan tahap 2 sebanyak 30 unit,” ujar bupati.

Plt Dinperkim Kabupaten Demak, Amir Mahmud menceritakan bahwa di awal tahun 2023, Dinperkim sudah melakukan penjaringan awal. Ada yang bersedia direlokasi, namun ada yang ingin tetap di tempat dengan menerima pembangunanan baru.

Menurut Amir, di Kabupaten Demak terdapat 4 Kecamatan yang terkena dampak rob, di mana semua butuh perhatian dan banyak rumah – rumah tergenang air rob. Pemerintah Daerah melalui program prioritas yang dicanangkan bupati akan segera direalisasikan apa yang ditunggu warga.

“Tentunya dengan konsep baru, misalnya rumah panggung. Di mana sudah ada prototipe rumah apung. Harapannya jika teruji dan dapat persetujuan dari Pemerintah Pusat kita akan dapat bantuan untuk membuat dilain tempat, serta bantuan lain yang dapat meringankan beban masyakarat yang terdampak rob,” ucap Amir.

Terkait klasifikasi rumah dalam penjaringan, lanjut Amir, jika tidak terlalu parah dengan rehabilitasi, kalau kondisinya rumah parah dengan cara pembangunan baru, dengan masing – masing mendapatkan Rp. 50 juta, dengan perincian Rp. 49,6 juta untuk material, Rp. 400 ribu untuk administrasi.(VID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini