GROBOGAN(TERASMEDIA.ID)-
Seluruh tanah yang ada di Indonesia bila disertifikatkan membutuhkan waktu 160 tahun terhitung sejak tahun 2015.

Hal tersebut, diungkapkan Presiden RI Joko Widodo(Jokowi) di depan warga Grobogan yang menerima Sertifikat Tanah di Stadion Kridabhakti Purwodadi Grobogan, Selasa (23/01/2024).

Sebanyak 3000 sertifikat diserahkan kepada warga Kabupaten Grobogan.

Sertifikat tersebut diperuntukkan bagi warga yang terdaftar pada program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada tahun 2023.

Kehadiran Jokowi di Stadion Krida bakti Purwodadi mendapat sambutan hangat masyarakat Grobogan. Mereka berteriak memanggil nama presiden kebanggaan mereka.

Dalam sambutanya, Presiden Jokowi mengatakan, pihaknya setiap datang ke desa atau daerah pada tahun 2015, yang sering dikeluhkan adalah sengketa tanah. Baik warga dengan warga, warga dengan pengusaha, maupun warga dengan pemerintah.

Ia juga menyebutkan sekitar 126 juta tanah Republik Indonesia yang harus memiliki sertifikat. Namun saat itu, Badan Pertanahan Nasional (BPN) hanya mampu mencetak sertifikat tanah sebanyak 500 ribu pertahunnya.

“Saat 2015, hanya ada sekitar 46 juta sertifikat. Sementara sisanya yang 80 juta belum memiliki sertifikat tanah,” ungkap Jokowi dalam penyerahan sertifikat tanah di Grobogan.

Presiden Jokowi menyebutkan, dengan angka tersebut, bila BPN hanya terus mencetak 500 ribu sertifikat tanah pertahunnya. Maka penyelesaian 80 juta tersebut, membutuhkan waktu 160 tahun.

“Oleh sebab itu, tahun 2015 saya meminta BPN untuk mencetak 5 juta, tahun berikutnya 7 juta, dan berlanjut hingga 10 juta pertahun,” jelas Presiden Joko Widodo.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengatakan, program PTSL sempat terhenti akibat adanya pandemi Covid- 19 di tahun 2021 lalu. Dari target 126 juta sertifikat saat ini sudah tercapai 110 juta sertifikat.

“Karena adanya Covid-19 pelaksanaan program PTSL terpaksa mundur, akan tetapi nanti akan dilanjutkan di pemerintahan berikutnya,” ujar Jokowi.

Dia meminta masyarakat Kabupaten Grobogan bisa memanfaatkan dengan baik pemberian sertifikat tanah tersebut.

Jokowi tak melarang masyarakat menggunakan sertifikat sebagai agunan pijaman, namun, harus disesuaikan dengan pendapatan.

“Ini sertifikat tanah boleh disekolahkan (dijadikan jaminan), namun jangan sampai mendapat 100 juta, malah dibuat membeli motor atau mobil, harus semuanya dibuat usaha,” ujar Jokowi mengingatkan.

Menurut Jokowi, kesalahan managemen keuangan hutang bank akan sangat terasa bebannya saat sudah berjalan enam bulan.

Seperti biasa usai menyampaikan sertifikat kepada masyarakat Kabupaten Grobogan, Jokowi bagi – bagi hadiah, dengan meminta warga untuk naik ke panggung menghafal Pancasila.

Salah satu warga yang beruntung adalah Lisa(45), ia merupakan warga Kecamatan Karangrayung yang berhasil memperoleh sepeda dari Jokowi karena mampu menghafal Pancasila dengan baik.

Lisa mengaku senang mendapat sepeda tersebut, karena bisa digunakan untuk mengantar anak ke sekolah.

“Pokoknya senang mas, mendapat sepeda ini,” katanya.(Han)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini