Usai Latihan Jungle Rescue, sejumlah peserta foto bersama.(FOTO:TM/H-03)

BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) mengadakan latihan gabungan yang ke-4 yaitu Jungle Rescue bertempat di Pendopo Kecamatan Sumpiuh dan wilayah Desa Banjarpanepen, tanggal 26-27 Februari 2022.

Latihan gabungan Jungle Rescue diikuti 60 peserta yang terdiri dari 13 organisasi yaitu, Serayu Rescue,MDMC,SAR MTA, Dompet Duafa Volunter, , PMI, Jawapala, Elang Perkasa, PA/PMR SMK N 2 Cilacap, Celeng Rescue, REKAP, Destana Bapen, Saka Wirakartika, dan KOKAM.

Instruktur pada latihan kali ini yakni dari TNI diwakili oleh Danramil, Koramil 10 Sumpiuh dengan materi Survival dan Bivak (cara bertahan hidup di hutan), RSU Amanah Materi Kesehatan menghadapi cuaca di alam terbuka , Basarnas Materi Navigasi darat, dan Vertikal Rescue.

Acara ini didukung oleh BPBD Kabupaten Banyumas, PMI Banyumas, Camat Sumpiuh, Kapolsek Sumpiuh Pers & Mitra Kerja Banyumas.

Tujuan diadakanya latihan gabungan ini untuk meningkatkan skill/ketrampilan relawan di dalam penanganan pencarian korban serta pertolongannya.

Pemilihan lokasi di Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Kab. Banyumas dikarenakan wilayah desa tersebut daerah pegunungan terjal dengan kemiringan tebing yang ekstrem serta merupakan daerah yang sangat rawan bencana longsor.

Perwakilan Pers dan mitra kerja Joko Susanto yang hadir pada saat pembukaan pelatihan, menyatakan sangat mensuport pelatihan Jungle Rescue dikarenakan akan menjadi bekal keahlian para relawan muda dalam menghadapi situasi menolong korban di hutan dan bertahan hidup di hutan.

Pembina Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) Eddy Wahono, mengatakan, selama dua hari satu malam peserta pelatihan ditempa dengan pengetahuan tentang ilmu bertahan hidup di hutan, pertolongan korban serta menuruni tebing.

“Semua diberikan dengan pengawasan dan penekanan disiplin tinggi pada peserta guna mengurangi dampak kecelakaan saat pelatihan penerapan Prokes selama pelatihan berlangsung,”kata Pembina Fortasi, Eddy Wahono.

Atas nama Fortasi, Eddy Wahono memohon maaf bila dalam pelaksanaan pelatihan ada hal yang kurang berkenan dari berbagai pihak pendukung, karena semua masukan diharapkan dapat menjadi evaluasi demi kemajuan Fortasi kedepan.

“Untuk latihan kali ini memang sengaja dibatasi pesertanya, karena untuk mencegah penularan COVID-19.(H-03)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini