KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Warga Kendal kurang mampu yang selama ini menempati Rumah Tidak Layak Huni(RTLH) bakal menerima bantuan bedah rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Bantuan tersebut akan disalurkan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan nilai Rp 20 juta per rumah dalam bentuk material.
“Di Kabupaten Kendal yang akan mendapat bantuan sebanyak 1000 orang dalam bentuk material dengan nilai sebesar Rp 20 juta,”kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Kendal, Noor Fauzi, di kantornya Jalan Laut, Selasa(13/04/2021).
Menurut Noor Fauzi, bantuan tersebut dipastikan akan mengurangi jumlah angka Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ada di Kabupaten Kendal. Saat ini, lanjut Noor Fauzi, terdapat lebih dari 39 ribu unit RTLH tersebar di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal.
“Saat ini, kami mulai melakukan pendataan untuk kami daftar sebagai calon penerima BSPS nantinya,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk tahun ini Kabupaten Kendal telah mendapatkan bantuan sebanyak 400 unit RTLH atau dengan nilai sebesar Rp 8 miliar.
Bantuan tersebut saat ini sudah mulai direalisasikan di beberapa wilayah kecamatan, seperti Patean, Plantungan, Pageruyung, Boja, Singorojo, Gemuh dan Kecamatan Weleri.
Setelah Bupati Kendal Dico M Ganinduto melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid Paad Senin(12/04/2021) silam, akhirnya ditambah menjadi 600 unit RTLH dengan nilai Rp 12 miliar, sehingga genap menjadi 1.000 unit RTLH dengan total nilai sebesar Rp 20 miliar.
“Penanganan RTLH di Kabupaten Kendal sebenarnya sudah masif. Bahkan di tahun 2020 Disperkim Kendal berhasil mengentaskan RTLH sebanyak 1.700 unit rumah. Ribuan rumah tersebut dibedah menggunakan anggaran pemerintah maupun bantuan dari berbagai pihak, termasuk dana dari CSR,”papar Noor Fauzi.
Noor Fauzi berharap, RTLH ini tidak hanya ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Kendal saja, tapi ada sumbangan dari Pemerintah Desa. Terlebih desa sekarang memiliki Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), sehingga lebih leluasa untuk melakukan bedah rumah di wilayahya.
“Saya berharap desa dalam satu tahun minimal ada satu atau tiga RTLH. Sehingga bisa mempercepat penanganan RTLH di Kabupaten Kendal. Jika satu desa tiga RTLH dikalikan jumlah desa dan kelurahan sebanyak 286 maka sudah ada 858 unit RTLH berhasil dibangun,” harap Noor Fauzi.
Sementara itu, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan, kebutuhan bedah rumah di Kabupaten Kendal masih sangat tinggi. Untuk itu, pihaknya akan berupaya keras dengan menggandeng berbagai pihak untuk melakukan program bedah rumah.
Dico juga sudah mempersiapkan lahan untuk lokasi pembangunan rumah susun (rusun), khusunya rusun bagi para pekerja di Kawasan Industri Kendal(KIK), yakni dengan konsep bersih dan nyaman.
“Saat ini sedang kami anggarkan untuk pengurukan tanah sebagai lokasi rusun pekerja dengan luas lahan yang disiapkan sekitar 1,5 hektar,” ujarnya.(Likwi)