Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita foto bersama dengan unsur pimpinan lain.(FOTO:TM/ SL)

SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Pemerintah Kabupaten Sragen bersama Perum Bulog melakukan penandatanganan kerjasama untuk ketersediaan, pendistribusian, dan stabilisasi produk pangan, Kamis (28/07/2022).

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Bulog bisa meningkatkan serapan gabah di Kabupaten Sragen.

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita menyampaikan, pihaknya menginvestasikan untuk infrastruktur modern rice milling plant (MRMP)senilai Rp 800 miliar di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran.

Diharapkan dengan upaya ini bisa lebih banyak serapan yang mampu ditampung. Pihaknya juga menyampaikan bahwa, saat ini produkusi di Sragen mencapai 688 ribu ton. Namun bulog baru bisa menyerap produksi gabah sekitar 100 ribu ton saja.

Diharapkan, dengan adanya investasi yang dilakukan ini bisa ada peningkatan serapan gabah.

”Kalau dulu kami tidak berani serap banyak karena tidak punya dryer. Sekarang kami punya dryernya dengan teknologi modern sekaligus bisa simpan dan kemas,” ujarnya.

Febby Novita menyampaikan, dryer yang dimiliki Bulog berkapasitas 120 ton per shift. Dalam sehari bisa digunakan dua shift.

”Ini sudah mulai serap gabah, hanya saja masih serapan penugasan. Jadi masih harus memperhatikan kadar air, butir hampa dan sebagainya,” ucapnya.

Febby Novita, menyampaikan dengan infrastruktur yang ada saat ini, pihaknya semakin percaya diri untuk memaksimalkan serapan ke petani.

Apalagi Jawa Tengah termasuk daerah produsen, yang setara dengan Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Soal harga serapan, dia menyampaikan tentu diatur. Namun dilihat sisi komersil bisa membeli dengan harga pasar dari petani.

”Selama harganya tidak melewati Harga Pembelian Pemerintah(HPP),” tuturnya.

Febbu Novita menerangkan, Bulog menyerap beras medium untuk cadangan pemerintah sesuai aturan.

Misalnya harga jatuh, namun spesifikasi gabah masuk, pihak Bulog harus tetap membeli dengan HPP. Karena Bulog juga diaudit juga.

Sementara Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan, agar semua gabah di Sragen dapat terserap. Tentu harus bekerjasama yang baik dengan para kelompok tani. (SL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini