BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Setidaknya 200 tenaga kerja produksi PT Probo Semesta Jaya, di Desa Karanganyar, Kecamatan Jatilawang, mengkuti latihan melinting rokok.

Asiaten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyumas, Irawadi mengatakan, seiring dengan proses awal perizinan yang turun per 28 Juni 2022 lalu, disertai hasil uji laboratoium PT.  Probo Semesta Jaya mulai beroperasi, hari ini pihaknya menyerahkan surat izin beroprasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMP PTSP) dan dari Disperindag disertai sertifikat hasil uji laboratorium.

“Jadi kondisi hasil uji dari laboratorium menyatakan normal, layak untuk beroperasi. Dan penyerahan bantuan pelatihan, berupa alat linting rokok kretek bagi karyawan,”kata Irawadi.

Direktur  PT. Probo Semesta Jaya, Probo Shadewo Daffa Mulyo Mujito Anggoro, berharap perusahaan rokoknya akan menjadi perusahaan lokal yang bisa menjadi kebanggaan Banyumas dan bisa merambah pasar rokok nasional.

“Semoga PT. Probo Semesta Jaya, mampu bersinergi dalam meningkatkan perekonomian khususnya di Banyumas dan sekitarnya. Sesuai dengan visi misi kami, saya berharap akan menjadi perusahaan lokal yg bisa menjadi kebanggaan Banyumas dan bisa merambah pasar rokok nasional,” papar Probo Shadewo.

Probo Sgadewo mengucapkan terimakasih kepada Bupati Banyumas, dengan adanya Mall Pelayanan Publik (MPP) Banyumas, telah memudahkan pihaknya dalam pengurusan perizinan berusaha pendirian pabrik rokok PT Probo Semesta Jaya.

Pendirian pabrik rokok miliknya ini, akan berjalan beriringan dengan upaya pencapaian visi misi Kabupaten Banyumas, yaitu pembukaan lapangan kerja disektor industri kerakyatan.

Sementara itu, investor PT. Probo Semesta Jaya, Saring Anggoro mengatakan, membuka usaha pabrik rokok di tempat kelahirannya yakni di Desa Karanganyar, karena di desanya masih banyak pengangguran, sehingga diharapkan akan membuka lapangan kerja.

“Karena sentra petani tembakau di Banyumas bagian barat ada di sekitar wilayah Kecamatan Rawalo, Jatilawang dan Kebasen dan Kecamatan Wangon,”ujar Saring Anggoro.

Menurut Saring Anggoro, setiap tahun produksi tembakau di daerah tersebut sekitar 170 ton dan belum ada yang menyerap. Setelah ada pabrik ini, pihaknya akan bekerja sama dengan petani agar bisa menampung tembakau dari petani.

“Kami dirikan perusahaan ini supaya bisa membuka lapangan kerja di Kabupaten Banyumas dan khususnya di Kecamatan Jatilawing dan Rawalo,” ungkap Saring Anggoro.

Investasi untuk membangun usahanya, sekitar Rp 2 miliar dan pada awal ini merekrut sekitar 200 tenaga kerja lokal dan untuk selanjutnya tergantung dengan perkembangan lakunya rokok tersebut.

“Saya harapkan, semuanya sama-sama mendoakan agar rokok ini laku keras sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja,” ungkapnya.

Hadirnya pabrik rokok di Kabupaten Banyumas, diharapkan mereka yang selama ini memasarkan rokok ilegal akan tertarik untuk mengikuti jejak PT. Probo Semesta Jaya.(H-03)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini