BLORA(TERASMEDIA.ID)– Bupati dan Wakil Bupati Blora mendapat curhat dari warganya saat menggelar acara “Safari Subuh”di Desa Sonokidul Kecamatan Kunduran pada Jumat (11/11/2022).

Usai sholat bersama, Bupati Arief Rohman membuka ruang dialog dengan masyarakat dan petani. Dalam dialog inilah, Bupati mendapat curhat dari warganya terkait masalah pembangunan jalan, kelangkaan pupuk bersubsidi, hingga sulitnya membeli BBM untuk alat mesin pertanian.

Seperti yang disampaikan Ahmad Sutarjan, Warga Dukuh Temas, Desa Sonokidul.  Dia meminta Bupati untuk melakukan perbaikan jalan sementara sambil menunggu anggaran pembangunan selanjutnya.

Karena saat ini jalan kabupaten ruas Kodokan -Temas – Sonokidul kondisinya rusak parah.

“Rowobungkul – Kemiri – Kodokan tahun ini alhamdulillah sudah dibangun. Tinggal Kodokan sampai Sonokidul ini yang kabarnya belum teranggarkan. Kami mohon untuk sementara diurug grosok dulu Pak Bupati, biar anak sekolah kalau berangkat tidak khawatir jatuh. Sambil menunggu kelanjutan pembetonan jalannya,” ucapnya.

Tidak hanya soal jalan, Sutarjan  juga meminta Bupati untuk menertibkan penjualan pupuk bersubsidi yang harganya diatas HET dan sulit diperoleh.

“Kami sebagai petani serba susah. Pupuk subsidi sulit dibeli, malah kadang ada yang jualan keliling dengan harga tinggi. Kalau menemui penjual keliling seperti ini disuruh melaporkan, ya malah kami beli Pak, karena butuh. Tolong beri kami solusi,” pintanya.

Mewakili para petani di Desa Sonokidul, dia juga mengeluhkan sulitnya membeli BBM bersubsidi jenis solar di SPBU. Karena hanya dibatasi maksimal 10 liter, dan tidak boleh beli pagi hari.

“Masalah solar juga kami merasa dipersulit Pak. Ini mumpung ada Pak Bupati jadi kami sampaikan uneg- uneg kami. Kami hanya dibatasi beli maksimal 10 liter, padahal kebutuhan untuk garap sawah sampai 15 liter sekali nraktor. Ditambah lagi beli setelah subuh tidak dilayani, alasannya pengawas datangnya jam tujuh pagi. Padahal kami para petani kerja di sawah kan setelah subuh. Mosok harus nunggu sampai matahari panas baru dilayani, tolong Pak,” keluhnya.

Mendengar keluhan itu, Arief Rohman langsung memberikan tanggapan dengan lugas.

“Soal pupuk, memang kuota pupuk bersubsidi dari Pusat terus berkurang karena kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja. Maka harus ada alternatif lain untuk pupuk, salah satunya mencoba pertanian organik seperti yang mulai dikembangkan di Sonokidul ini,” ucap Bupati.

Selain itu, menurut Bupati , pengawasan penjualan pupuk bersubsidi juga harus dilakukan bersama. Pihaknya meminta agar para petani tidak mengumpulkan Kartu Tani yang berisi kuota pupuk bersubsidi di pengecer atau agen. Untuk menghindari penyalahgunaan.

“Biasanya petani takut Kartu Taninya hilang atau lupa password, sehingga dikumpulkan di pengecer atau agen. Padahal jika passwordnya tidak diganti, bisa dimanfaatkan agen atau pengecer untuk digesek duluan. Semoga ini tidak terjadi. Oleh sebab itu ke depan jika takut kartunya hilang, dikumpulkan saja di kelompok tani atau gapoktan. Jangan di agen atau pengecer pupuk. Akan kami adakan rapat untuk mengundang seluruh gapoktan,” ujarnya.

Begitu juga dengan BBM, dikemukakan Bupati Arief, pihaknya meminta Wakil Bupati untuk mengundang seluruh pengusaha SPBU dan dinas terkait untuk membahas kemudahan petani dalam mendapatkan solar.

“Dulu mengurus surat ijin beli solar yang ada di dinas kabupaten, sudah kita delegasikan cukup ke kantor kecamatan masing-masing. Kini jika masih dipersulit waktu pembeliannya, maka nanti kami minta Bu Wabup mengumpulkan seluruh pengusaha SPBU agar bisa memberikan solusi kepada petani. Sedangkan soal kuota, karena ini ketentuan dari pusat maka coba akan kami komunikasikan dengan pusat. Semoga ada kebijakan yang pro petani,” paparnya.

“Satu lagi tentang jalan. Memang saat ini PR pembangunan jalan kabupaten kita sangat banyak di 16 Kecamatan. Nanti biar disurvei Dinas PUPR dulu nggih Pak, mana saja yang butuh digrosok. Kami komitmen untuk pembangunan jalan kabupaten ini dilakukan bertahap berkelanjutan,” pungkasnya.(MG-11)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini