SOLO(TERASMEDIA.ID)– Hari Pers Nasional(HPN)yang selalu diperingati setiap tanggal 9 Pebruari, mempunyai makna yang mendalam bagi para insan pers.

Peringatan di setiap daerah berbeda-beda. Namun rata-rata hanya dieringati secara sederhana, yang penting ruh fungsi pers di tengah masyarakat bisa dipahami.

Di Sukoharjo, Jawa Tengah misalnya. Kamis (09/02/2023), sejumlah awak media yang bertugas di wilayah Sukoharjo, diajak Kapolres AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dan Dandim 0276 Letkol CZi Slamet Riyadi sarapan bersama di sebuah warug soto.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres dan Dandim 0276/ Sukoharjo, mengucapkan selamat Hari Pers Nasional semoga ke depan para awak media beserta hasil jurnalistiknya, bisa semakin baik dan bisa dipertanggungjawabkan.

“Semoga rekan-rekan media selalu dalam keadaan sehat sehingga bisa melakukan tugasnya dengan baik, membawa demokrasi Indonesia semakin bemartabat,” kata Kapolres Sukoharjo Wahyu Nugroho Setyawan.

Dandim Letkol CZi Slamet Riyadi mengucapkan banyak terimakasih kepada semua wartawan, karena semua kegiatan di Kodim 0276/ Sukoharjo dan jajarannya, diwartakan oleh awak media.

“Tuhan itu Maha Tahu, namun masyarakat juga harus diberitahu. Nah, siapa yang memberitahu? Ya wartawan, awak media, yang telah menginformasikan kepada khalayak umum tentang kegiatan dan capaian kami. Semoga sinergisitas antara media dan TNI-POLRI terus terjalin, untuk menuju Indonesia yang lebih baik,” ujar Dandim 0276/ Sukoharjo, Slamet Riyadi.

Meski sarapan bersama di warung, juga Kapolres juga sudah menyiapkan kue tart yang dipersembahkan untuk wartawan di acara HPN ini.

Sementara Kabag Protokol dan Komunikasi Setda Pemkab Sukoharjo, Budi Santoso, mengajak wartawan yang bertugas di Sukoharjo untuk beramah tamah dan melakukan sharing.

Mengambil momentum Hari Pers Nasional ini, pemerintah siap menerima kritik dari pemberitaan di media.

“Selama kritiknya membangun untuk kemajuan bersama, Pemkab Sukoharjo akan menerima dengan senang hati, agar kinerja kami bisa lebih baik. Sampai kapanpun kami tetap butuh wartawan untuk menginformasikan hal-hal yang dibutuhkan masyarakat. Semoga jalinan kerjasama ini tetap langgeng, semangat untuk kawan-kawan media,” kata Budi Santoso.

HPN di Klaten Menggelar Baksos Bersama Polri

Berbeda dengan Sukoharjo. Peringatan HPN yang ke 77 tahun ini, wartawan yang bertugas di Klaten, menggelar bakti sosial di Panti Putra Muhammadiyah Desa Gedaren, Jatinom, Klaten, pada Rabu sore (08/02/2023).

Kegiatan yang diprakarsai Polres Klaten dan Bhayangkari ini, memberi pengobatan gratis kepada penghuni panti, memberi bantuan sembako, memberi uang saku kepada anak-anak, dan juga menyumbang speaker aktif.

“Kami ke sini bersama rekan-rekan wartawan yang bertugas di Klaten untuk memberi sedikit bingkisan untuk anak-anak panti, semoga bermanfaat. Kegiatan baksos ini sekaligus untuk merayakan Hari Pers Nasional,” kata Kapolres Eko Prasetyo kepada para pengurus panti.

Dengan kunjungan Kapolres beserta jajarannya, sekaligus memberi pengertian akan fungsi pers di tengah masyarakat. Agar para pengurus panti bila ada kegiatan positip, tak sungkan mengundang wartawan, agar informasinya diketahui banyak orang.

Selain membawa tumpeng HPN, Kapolres beserta istri, Rina Eko Prasetyo, sengaja membuat kue tart sendiri yang bernuansa pink ini.

“Kue ini tadi khusus dibuat sendiri oleh istri saya. Sibuk di dapur sejak pagi,” seloroh Kapolres, yang disambut tepuk tangan hadirin.

“Semoga teman-teman berkenan menerima kue ini, sebagai tanda cinta kami terhadap teman-teman wartawan semua yang telah semangat memberitakan berbagai kegiatan di Polres,” kata Rina.

Salah seorang wartawan senior, Joko Sarjono dari Media Indonesia, mengaku senang dengan kegiatan ini. Dirinya berharap, semoga sinergitas antara wartawan dan Polri terus terjalin sampai kapanpun.

“Semoga sinergisitas antara wartawan dan Polri serta institusi yang lain, bisa terjalin dengan harmonis. Namun bukan berarti pers tidak boleh mengkritik, pers harus berani mengkritik. Apalagi ini mendekati tahun politik, themanya sangat pas, pers bebas demokrasi bermartabat. Dan sampai kapanpun, kode etik jurnalistik harus digunakan wartawan,” kata Joko yang juga pengurus PWI Solo.

Sementara PWI Solo, dalam rangka HPN ini, mengadakan berbagai kegiatan. Di antaranya pameran foto Jokowi bekerjasama dengan pihak Monument Pers, mengadakan seminar dan workshop bersama siswa sekolah, tirakatan HPN bersama 5 rektor, serta sebagai puncaknya main kethoprak bersama para pejabat dan tokoh di Solo pada 28 Pebruari 2023.

“Puncak HPN di Solo adalah main kethoprak bersama, antara wartawan, pejabat dan tokoh di Solo, dengan lakon “Panji Ngangel” bertempat di Auditorium RRI Solo,” kata salah seorang pengurus PWI Solo, Ade Ujianingsih.

Kethoprak tersebut berisi edukasi dan sosialisasi pentingnya informasi yang jernih dan benar di era sekarang. Hal ini untuk menangkal banyaknya hoax yang terjadi di tengah masyarakat.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini