BLORA(TERASMEDIA.ID)-Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyoroti pembangunan infrastruktur, pendidikan hingga minimnya komunikasi antara eksekutif dan legislatif di Blora.

Hal itu disampaikan oleh juru bicara (Jubir) PPP, Jariman dalam agenda pandangan umum fraksi-fraksi pada rapat Paripurna penyampaian Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022, di gedung pertemuan DPRD Blora, Jalan Ahmad Yani, belum lama ini.

Hadir dalam rapat paripurna itu, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Blora, Forkopimda Blora, Anggota DPRD Blora, Sekda Blora, Asisten I, II, dan III Sekda Blora, dan para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Blora.

Jariman menyampaikan, pada bidang infrastruktur terkait perbaikan jalan aspal yang hanya digrosok, untuk penambalan ini membahayakan pengguna jalan contohnya di ruas jalan pasar Jepon menuju Bangsri.

“Apalagi jalan yang kemarin juga sempat ada korban yaitu jalan licin karena tumpahan pasir. Mohon bisa diperbaiki dengan menimbangkan faktor keselamatan pengguna jalan, yang mana adalah masyarakat Blora sendiri. Kondisi ini banyak di wilayah utara dan barat Kabupaten Blora,” ucap Jariman.

Fraksi Persatuan Pembangunan Merasa prihatin, terhadap nasib para penjaga sekolah.

Terkait kesejahteraan penjaga sekolah tersebut, Fraksi PPP sudah berkoordinasi dengan Bupati, Kepala Dinas Pendidikan, Kabag Hukum untuk mengkaji perubahan Peraturan Bupati Tentang Kesejahteraan Tenaga Kependidikan (Penjaga Sekolah) agar dapat ditingkatkan berdasarkan kemampuan keuangan daerah.

“Fraksi PPP juga telah memberikan referensi contoh Perbup dari beberapa daerah lain yang telah memberikan kesejahteraan bagi penjaga sekolah yang lebih layak,” ujar Jariman.

Masalah sinergitas OPD dengan DPRD sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah bersama kepala daerah, dan di beberapa kesempatan pemandangan umum fraksi sebelumnya juga sudah disampaikan baik oleh fraksi PPP sendiri maupun oleh gabungan fraksi, bahwa selama ini kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD hampir tidak pernah ada komunikasi yang baik dengan Komisi mitra masing-masing OPD.

“Hal ini tentunya menjadi catatan yang kurang baik dalam hubungan penyelenggaraan pemerintahan daerah, antara eksekutif dengan DPRD,” ucap Jariman.

Ketidaksinkronan pembahasan dalam banggar dengan DPA di masing-masing OPD masih banyak ditemukan.

Sehingga banyak program maupun kegiatan di OPD yg anggota DPRD tidak mengetahui, karena dalam pembahasan-pembahasan sampai dengan persetujuan RAPBD antara Banggar bersama TAPD belum muncul kegiatan.

Namun saat menjadi APBD muncul program/ kegiatan yang tidak masuk dalam pembahasan.

Dan begitu pula sebaliknya, yang telah disepakati dalam pembahasan Banggar dengan TAPD tidak muncul dalam APBD.

Juru bicara Fraksi PPP, Jariman dalam agenda pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Blora atas Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022, belum lama ini.

“Hal ini menjadi perhatian serius kami dalam melaksanakan fungsi pengawasan, karena tidak sedikit anggota DPRD yang tidak mengetahui saat ditanya masyarakat tentang program-program tersebut,” jelas Jariman.

Fraksi Persatuan Pembangunan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap Bupati Blora yang telah memberikan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk pembangunan jembatan antar desa penghubung Desa Kendayaan dengan Desa Sambonganyar Kecamatan Ngawen.

“Namun mengapa dalam realisasi terkesan sangat sulit, terutama dari OPD terkait, apa yang menyebabkan pembangunan yang sangat penting bagi masyarakat sekitar desa tidak bisa terealisasi,” terang Jariman.

Sedangkan keberadaan lahan pertanian yang ada di seberang desa hampir 80 persen, selain itu perahu yang tersedia selama ini juga telah rusak parah dan tidak bisa digunakan.

“Perlu kami sampaikan saat ini masyarakat Desa Kendayaan sampai melakukan swadaya untuk pengecoran jembatan, hal ini merupakan tamparan keras Pemkab Blora, Bapak Bupati merestui, namun eksekusi tidak segera dilaksanakan, hal ini semakin memperjelas bahwa perencanaan pembangunan tanpa ada skala prioritas dan buruknya komunikasi kita bersama,” papar Jariman.

Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman mengatakan pihaknya tentu  akan memperhatikan dan  melaksanakan mandatory spending paling utama dalam bidang pendidikan, akan terus diupayakan peningkatan kesejahteraan guru dan ketersediaan sarana prasarana sekolah.

“Untuk masa selanjutnya, akan sangat baik bila tercipta sinergi dan koordinasi yang baik antara legislatif dan eksekutif, dimana program dan kegiatan di OPD dapat diinformasikan lebih jelas kepada anggota DPRD sebagai wakil rakyat,” ucap Arief Rohman.

“Kami sangat mengapresiasi saran dari fraksi Persatuan Pembangunan, tentu hal ini akan segera kami tindaklanjuti dengan memperbaiki dan membersihkan tumpahan pasir sehingga dapat menjaga keselamatan pengguna jalan,” imbuh Arief Rohman.

Perlu diketahui bersama bahwa pembangunan jembatan antar desa penghubung Desa Kendayaan dengan Desa Sambonganyar Kecamatan Ngawen sudah diusulkan masuk TMMD.

“Namun karena bentang jembatan tersebut terlalu panjang sehingga dana tidak mencukupi. Bentang Jembatan antar desa tersebut merupakan aset desa, bukan termasuk ruas jalan kabupaten,” pungkas Arief Rohman.(MN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini