Galian di sempadan sungai, yang tak semestinya ada.(Foto:TM/ Hasna)

KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Aktivis peduli sungai di Klaten, Danang Heri Subiantoro, menemukan galian di sempadan sungai, yang tak semestinya.

Galian sempadan ditemukan di sekitar Kali Pusur yang berada di Dukuh Cokro Kembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten.

Pria warga Dukuh Cokro Kembang ini mengungkapkan, akibat galian sempadan tersebut, sangat mengkhawatirkan pinggir kali Pusur dan tebing bisa runtuh.

“Selain mengkhawatirkan, galian di sempadan tersebut juga membuat puluhan pohon yang kami tanam, ambruk dan mati semua,” ujar Danang saat dihubungi teras.media.id, Sabtu (16/03/2024).

Danang yang juga Ketua Komunitas Peduli Sungai Pusur tersebut mengatakan, galian sempadan sepanjang kurang lebih 100 meter. Ditemukan di bawah jembatan Taman Kehati Aqua, bila ditelusuri sampai pojok area sumber air Aqua.

“Galian tanah masih baru, belum ada satu minggu,” ucap Danang, Ketua Yayasan Sungai Lestari tersebut.

Akibat adanya galian panjang itu, dirinya sudah mengadukan hal tersebut ke pihak yang berwenang. Diantaranya ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), ke Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ke Koordinator Nasional Gerakan Restorasi Sungai Indonesia UGM, dan lain-lain.

“Kami tidak bermaksud menghalangi kegiatan penggalian tersebut. Namun setidaknya, penggalian harus seizin pihak berwenang dan tidak membahayakan lingkungan sekitar. Sungai harus kita muliakan,” tandas Danang yang juga aktif di Sekber Peduli Sungai Solo Raya ini.

Danang mengaku, tidak mengetahui siapa yang melakukan penggalian tersebut. Dirinya mewakili warga yang tinggal di sekitar Kali Pusur, sudah menyerahkan temuan ini kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini BBWSBS.

Danang juga mengungkapkan, pihaknya bersama warga sudah bergotong-royong membersihkan sungai untuk dimanfaatkan bersama-sama, sekaligus mengembalikan ekosistem alam.

“Tujuan kami hanya satu, agar sungai bersih, ekosistem terjaga, bisa kita manfaatkan untuk rekreasi dan belajar tentang alam. Jangan sampai ada pihak yang tidak bertanggungjawab, merusak sempadan sungai,” pungkas Danang.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini