SOLO(TERASMEDIA.ID)– Peran Posyandu di setiap desa atau kelurahan, sangat diperlukan untuk memantau tumbuh kembang anak. Namun sayang, tidak semua orangtua memanfaatkan pos pelayanan terpadu ini.

Demikian dijelaskan anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo saat menjadi narasumber kegiatan sosialisasi “Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting” di Kelurahan Sondakan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (31/01/2024).

Di Posyandu, ada kader kesehatan yang dibentuk oleh pihak desa, untuk mendampingi para orangtua yang memiliki baduta dan balita.

Di Posyandu, selain ditimbang perkembangan berat badan anak, juga disediakan olahan makanan bergizi dari dapur sehat.

“Di Posyandu, banyak sekali manfaatnya. Anak bisa dipantau tumbuh kembangnya,” kata Rahmad Handoyo, politisi dari Dapil V Jateng, yaitu Sukoharjo, Solo, Boyolali, dan Klaten ini.

Dalam kegiatan tersebut, juga hadir Kepala BKKBN Jateng, Eka Sulistya Ediningsih, yang menambahkan materi tentang beberapa faktor untuk menanggulangi stunting.

“Stunting harus dicegah dan diturunkan, agar generasi muda yang kita hasilkan di tahun 2045 menyambut tahun emas, adalah generasi yang sehat dan cerdas,” kata Eka Sulistya Ediningsih.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu mengatasi anemia. Anemia tidak boleh dialami para remaja dan ibu hamil, karena akan mempengaruhi tumbuh kembang janin yang dikandung.

Faktor lainnya, ibu hamil harus dalam keadaan sehat dan bugar, sehingga sangat perlu ikut senam hamil. Agar persalinan kelak lancar.

Juga harus mencukupi kebutuhan protein hewani, mendatangi Posyandu, edukasi menyusui ASI eksklusif, mencuci tangan dengan air mengalir, untuk suami harus mengurangi merokok, dan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat.

“Faktor lingkungan itu sangat penting. Jarak jamban dan air bersih juga harus diperhitungkan. Agar apa? Agar air yang dikonsumsi anak dan keluarga adalah air yang layak,” ujar Eka.

Narasumber dari Dinas P3AKB Pemkot Solo, Purwanti, mengingatkan agar semua orangtua terutama ibu, harus segera mengikuti program Keluarga Berencana (KB).

Tujuannya untuk mencegah 4T yaitu terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak melahirkan, dan terlalu sering melahirkan.

“Dengan ikut program KB, hati orang tua lebih tenang tidak takut kesundulan hamil lagi, sehingga bisa fokus merawat bayinya,” kata Purwanti.

Dalam kesempatan tersebut, panitia membagikan doorprize menarik untuk para peserta sosialisasi. Yaitu voucher belanja, setrika, jam dinding, kompor gas, sepeda gunung, dan lain-lain.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini