SOLO(TERASMEDIA.ID)– Sosialisasi Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja kembali dilaksanakan oleh BKKBN Jawa Tengah dan anggota Komisi IX DPR RI.

Kali ini sasarannya warga Kecamatan Pasarkliwon, Solo, Jawa Tengah, Rabu (15/11/2023).

Hadir sebagai narasumber, Rahmad Handoyo anggota DPR RI Komisi IX, Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Eka Sulistya Ediningsih, dan Kepala Dinas P3AKB Solo, Purwanti.

Di hadapan peserta sosialisasi, Rahmad Handoyo kembali menegaskan akan arti pentingnya menjalani pola hidup sehat sejak dini.

Rahmad Hamdyo meminta, untuk keluarga yang masih mempunyai bayi, pemberian asupan gizi dan nutrisi harus diperhatikan betul.

Apabila pengasuhan anak dititipkan kepada pembantu atau nenek, harus diberi penjelasan agar tidak sembarang memberi makanan kepada anak.

“Anak jangan dimanja dengan memberikan semua makanan dan minuman yang diinginkan. Karena jaman sekarang, minuman itu beraneka ragam, ada yang memakai bahan kimia, pengawet maupun kandungan gula yang tinggi. Harus hati-hati,” ujar Rahmad Handoyo, politisi dari Dapil V (Sukoharjo, Solo, Boyolali, Klaten) tersebut.

Anak beresiko stunting, lanjut Rahmad Handoyo, bisa terjadi karena disebabkan pola asuh bayi yang salah. Sehingga selama seribu hari pertama kehidupan (HPK), pola asuh harus ketat, tidak boleh ujicoba.

Rahmad Handoyo juga mengajak masyarakat untuk mensukseskan program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng.

“Kita semua harus saling mengingatkan apabila ada ibu hamil di lingkungan kita. Apakah sudah memeriksakan kesehatannya, apakah bobot bayi dalam kandungan bertambah berat, apakah bumilnya anemia dan lain sebagainya,” kata Rahmad Handoyo.

Narasumber dari BKKBN Jateng, Eka Sulistya Ediningsih menambahkan, calon pengantin pria saat akan melangsungkan pernikahan, sebaiknya berhenti merokok.

Eka menjelaskan, mengapa harus berhenti merokok, karena akan mempengaruhi kualitas sperma.

“Bila tidak merokok dan kondisi tubuhnya sehat, kualitas sperma juga pasti akan sehat. Sehingga saat membuahi, diharapkan menjadi bayi yang sehat,” jelas Eka.

Merokok, tambah Eka, bisa menyebabkan kualitas sperma menurun. Ibarat orang berlari, sperma ini jalannya lambat karena kecapekan dan akhirnya mati sebelum berhasil membuahi.

“Kalau tidak menjadi bayi sih, alhamdulilah. Tetapi kalau kualitas sperma buruk lalu berhasil membuahi, dikhawatirkan bayinya kurang sehat saat berada dalam kandungan,” ucap Eka.

Menjadi pasangan suami istri, siap nikah siap hamil, harus ada kerja sama yang baik antar suami istri.

Tidak hanya calon istrinya saja yang harus sehat, namun calon suami juga harus sehat, begitu kata Eka.

Kapan mulai memeriksakan kesehatannya? Eka berharap, semua calon pengantin yang berasal dari Kecamatan Pasarkliwon , Solo ini harus memeriksakan diri tiga bulan sebelum hari H pernikahan.

Yang diperiksa antara lain lingkar lengan atas (lila), hemoglobin, berat badan, tinggi badan, dan lain-lain.

Eka juga berharap, bagi para calon pengantin tidak harus mendahulukan prewedding mewah. Yang penting memeriksakan kesehatan itu nomor satu.

Narasumber dari Dinas P3AKB Solo, Purwanti menekankan empat hal yang harus diperhatikan oleh semua masyarakat.

Para calon pengantin harus memeriksakan kesehatannya, ibu hamil harus cukup asupan gizi dan nutrisinya, harus rutin cek kesehatan, tidak boleh stress, tidak boleh anemia.

Para orangtua yang mempunyai bayi bawah dua tahun, harus memberikan susu eksklusif selama 6 bulan dan terus memberi ASI dengan makanan tambahan sampai usia dua tahun.

“Setelah melahirkan, harus ikut program inisiasi menyusui dini dengan memberikan ASI yang keluar pertama kali, yang warnanya agak keruh kecoklatan, itu jangan dibuang karena banyak mengandung kolustrum. Harus diberikan kepada bayinya, karena itu sangat bagus untuk antibody,” papar Purwanti.

Setelah itu, harus mengatur jarak kehamilan setidaknya tiga tahun, dengan mengikuti program KB.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini bermanfaat bagi kita semua. Sehingga bonus demografi yang akan datang pada tahun 2045, Indonesia mempunyai generasi muda yang cerdas dan sehat,”harap Purwanti.

Purwanti juga mengungkapkan, angka stunting di Kecamatan Pasarkliwon masih tinggi.

Camat Pasarkliwon, Achmad Choironi, mengingatkan kepada warganya bahwa masih ada stunting yang perlu ditekan.

“Kami telah mengupayakan untuk melakukan penurunan stunting. Alhamdulillah berhasil, namun tetap kami upayakan lanjutannya” jelas Achmad.

Dalam kesempatan tersebut, panitia menyediakan doorprize menarik yaitu voucher belanja, kompor gas, sepeda gunung, dan lain-lain. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini