SOLO(TERASMEDIA.ID)- Untuk mempercepat penurunan stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Jateng bersama Mitra Kerja terus mengadakan Sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan Gandekan, Solo, Jumat (19/01/2024).

Hadir narasumber Rahmad Handoyo (anggota Komisi IX DPR RI), dr Ratih Dewantisari (Perwakilan BKKBN Jateng), dan Purwanti (Kepala Dinas P3AKB Solo).

Di hadapan ratusan peserta sosialisasi, Rahmad Handoyo kembali menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah stunting.

Peran serta tersebut, di antaranya berasal dari diri sendiri terlebih dahulu, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat.

“Bila semua masyarakat menerapkan pola hidup sehat, program penurunan stunting akan berjalan dengan cepat,” ujar Handoyo, politisi dari Dapil V Jateng yaitu Sukoharjo, Solo, Boyolali, dan Klaten tersebut.

Rahmad Handoyo juga mengatakan, pola hidup sehat harus mengurangi gula, karbohidrat, lemak, dan sebagainya bagi masyarakat yang berusia 40 tahun ke atas.

Juga, secara berkala harus cek kesehatan ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya secara gratis.

“Kalau orangtua memberi contoh pola hidup sehat, kemungkinan besar akan ditiru oleh anak cucu kita kelak,” kata Rahmad Handoyo yang berasal dari Fraksi PDIP ini.

Selain itu, Rahmad juga mengajak masyarakat untuk memperhatikan bila di lingkungannya ada ibu hamil dan balita.

“Ibu hamil harus kita perhatikan, harus kita ingatkan, apakah sudah memeriksakan kesehatannya atau belum. Juga asupan gizi dan nutrisinya harus seimbang,” ujar Rahmad.

Narasumber dari BKKBN Jateng, dr Ratih Dewantisari mengingatkan akan pentingnya memberi gizi dan nutrisi bagi balita dan ibu hamil.

Ada enam kunci yang harus diperhatikan untuk ibu hamil serta masyarakat pada umumnya.

Atasi anemia bagi bumil, karena darah adalah sumber makanan bagi janin. Bayi lahir tidak boleh kurang dari 2,5 kilogram.

Bumil harus memeriksakan kesehatan kehamilannya selama 6 kali dan harus ikut senam hamil.

Cukupi protein hewani yang berasal dari telur, tahu tempe, ikan, dan sebagainya.

Datangi Posyandu untuk mengecek perkembangan tumbuh kembang anak.

Edukasi tentang pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Juga edukasi mencuci tangan dengan sabun. Dilanjut menjaga sanitasi dan lingkungan supaya bersih.

“Kebutuhan air yang layak sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Jadi, menjaga lingkungan dan sanitasi itu sangat penting,” ujar dr Ratih.

Narasumber dari Dinas P3AKB Solo, Purwanti menambahkan bahwa di kota Solo anak stunting dan beresiko stunting masih ada, belum benar-benar zero.

“Kita semua mengupayakan agar Solo zero stunting secara bertahap,” kata Purwanti.

Dalam kesempatan tersebut, panitia membagikan doorprize menarik yaitu setrika, jam dinding, sepeda gunung, dan lain-lain. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini