KLATEN(TERASMEDIA.ID) – Terobosan baru dilakukan pihak sekolah Krista Gracia Klaten. Siswa SD dan SMP Krista Gracia akan mengadakan drama musikal berjudul “Indonesia Rumah Kita”.

Drama Musikal yang melibatkan ratusan siswa SD dan SMP tersebut, akan digelar pada Hari Sabtu 2 Maret 2024 pukul 17.00 WIB, di panggung seni SD Krista Gracia yang berada di Desa Tonggalan, Klaten Tengah.

Menurut penjelasan Kepala Sekolah SMP Krista Gracia, Kris Setyanto selaku Ketua 1, pentas seni ini sebagai praktek atau penerapan Project Based Learning (PjBL) dan juga merupakan terobosan baru bagi sekolah, sehingga siswa terlibat langsung menangani acara tersebut.

“Kegiatan seni ini untuk praktek para siswa dalam menerapkan merdeka belajar yang saat ini menjadi jargon dan sebuah sistim pendidikan yang baru bagi institusi sekolah,” kata Kris Setyanto, Senin (26/02/2024).

Berpedoman merdeka belajar tersebut, pementasan drama musikal itu, semua dikerjakan oleh siswa dengan bimbingan para guru.

“Hampir 80 persen, pementasan dirancang oleh siswa. Dari properti, lokasi, multimedia, tiket, promosi, MC, anggaran, tata rias, tata busana, mencari sponsor, semua siswa yang mengerjakan. Para guru sebagai pengarah dan pembimbing saja,” ujar Kris Setyanto.

Itulah yang membedakan pementasan Krista Gracia pada tahun-tahun sebelumnya. Kalau dulu siswa hanya menerima “matangnya” saja, karena semua yang bekerja guru dan panitia, kali ini peran siswa lebih besar.

Pementasan drama musikal yang bekerja sama dengan komposer Singgih Sanjaya dari ISI Yogyakarta tersebut, menyiapkan 630 tiket dengan rincian 60 tiket VVIP, 100 tiket VIP, dan 470 tiket regule dan kini sudah habis terjual.

Bagian Litbang Krista Gracia, Edy Sulistyanto menjelaskan, dalam drama musikal kali ini terinspirasi sejarah perjuangan orang China berjudul “Tionghoa dalam Keindonesiaan Peran Kontribusi Pembangunan Bangsa”.
Dalam sejarah tersebut berisi pesan merawat kebhinnekaan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras.

“Ini luar biasa, merupakan gawe besar Krista Gracia sepanjang sejarah pementasan drama musikal,” ujar Edy bos Amigo tersebut.

Gawe besar ini, lanjut Edy, tidak hanya berhenti pada pementasan drama musikal saja. Nanti disambung para siswa mempersiapkan pameran.

Drama musikal tahun ini, siswa yang terlibat ada 150 orang dari kelas 4 SD sampai kelas IX.

Titik Suharyani selaku sutradara mengakui, karena drama musikal berlatar belakang sejarah, pengerjaannya cukup sulit.
Karena harus mencari literasi tambahan lagi, sehingga naskah sempat disempurnakan hingga 5 kali.

“Berbeda kalau menggarap dengan latar belakang legenda, daya imajinasinya lebih melebar. Karena ini berlatarbelakang sejarah, bagaimana caranya agar ceritanya tidak melebar dan pesan yang disajikan sampai ke masyarakat luas,” ujar Titik.

Dalam drama musikal ini, tokoh utamanya bernama Lydya yang diperankan Prasadha Iswara Nitara Kyria siswi kelas 6 SD.

“Senang bisa tampil di drama musikal, ini penampilan saya yang pertama,” kata Kyria panggilan akrabnya.

Selama latihan, ia mengaku tidak mengganggu konsentrasi belajarnya.

“Tidak terganggu karena sudah bisa membagi waktu. Dulu latihannya dua jam, tapi sekarang mendekati pentas, menjadi 4 jam,” katanya.

Tokoh lainnya, ada Yohanna Crystalria siswi kelas IX (sebagai mama), Yesha Putri Aquina siswi kelas 6 sebagai suku Cina, Bethris Nada Erinta Hutauruk siswi kelas IX sebagai MC, dan lain-lain.

Sebelumnya, Sekolah Krista Gracia pernah menampilkan drama musikal Kera Sakti, sebelum pandemi Covid -19.
(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini