BOYOLALI(TERASMEDIA.ID)– Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja(Diskopnaker) dan Apindo Boyolali membuka stand Job Fair di Festival Pelayanan Publik yang digelar di Alun-alun Lor Boyolali, Selasa (05/12/2023).

Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Boyolali, Bambang Sutanto, mengatakan dengan dibukanya stand job fair yang bekerja sama dengan Apindo ini, ingin mengurangi angka pengangguran, sekaligus, agar para pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan kompetensinya.

Sebagai imbal baliknya, perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, bisa terpenuhi sesuai kebutuhan dan kriterianya.

Saat ini, tambah Bambang, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Boyolali, dari catatan Badan Pusat Statisitik(BPS) menurun sebesar 4,56 persen dalam rentang bulan Januari-Nopember 2023, yang sebelumnya di tahun 2022 sebanyak 4,92 persen.

Diskopnaker sendiri mempunyai target hingga akhir tahun 2023, menurunkan angka pengangguran menjadi 4,30 persen.

“Karena selama ini masih ada ketidaksesuaian antara kebutuhan perusahaan dengan ketersediaan tenaga kerja sesuai kriteria,”kata Bambang.

Bambang berharap, dengan dibukanya job fair dalam rangka ulang tahun yang pertama Mal Pelayanan Publik (MPP) ini, menjadi jembatan mempermudah para pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, bisa terpenuhi.

Sehingga peran Diskopnaker dalam rangka menurunkan tingkat pengangguran terbuka, bisa terwujud.

Sekertaris Apindo Boyolali, Doni Muhantoro menambahkan, sampai saat ini ada sekitar 700 lowongan kerja di 8 perusahaan yang tergabung dalam Apindo.

“Target kami, dalam job fair ini kebutuhan tenaga kerja di 700 loker ini, bisa terpenuhi 75 persen,” kata Doni Muhantoro di lokasi stand.

Yang menarik, di job fair ini para pencari kerja yang mendatangi stand Diskopnaker dan Apindo ini, mereka bisa langsung masuk di aplikasi E-Makaryo milik Pemprov Jateng.

Festival Pelayanan Publik dalam rangka memperingati satu tahun Mal Pelayanan Publik (MPP) ini, diikuti puluhan stand dari organisasi perangkat daerah (OPD) maupun pelaku UMKM di Boyolali.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Boyolali, Purnawan Raharjo, mengugkapkan MPP Boyolali pada saat diresmikan sampai di usia satu tahun, memiliki 24 instansi dan 171 layanan (saat ini meningkat menjadi 186 layanan).

Sebanyak 24 instansi (sekarang menjadi 27 instansi) yang bergabung yaitu sembilan organisasi perangkat daerah (OPD) Boyolali, delapan instansi vertikal, dua OPD Provinsi Jawa Tengah, dan lima BUMN/BUMD.

“Selama perjalanan satu tahun, pengunjung MPP sudah mencapai 40.439 orang,” katanya. (Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini